Bandung, Ekpos.com
Acara Musyawarah Komisariat (Muskom) pemilihan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) merupakan bentuk miniatur proses demokrasi dan pendidikan politik bagi Mahasiswa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa bukan saja harus mempunyai kompetensi keilmuan. Tetapi harus juga mempunyai jiwa kepemimpinan bertintegritas,cerdas,dan tanggungjawab demi membangun peradaban bangsa.
Demikian di tegaskan Ketua Prodi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin, UIN Bandung,Dr.Ilim Abdul Halim saat dikonfirmasi usai menjadi Panelis bersama Wakil Dekan III, Dr,Yuli Ahmad Hambali,M.Hum pada acara Muskom HMJ SAA 2024, “ Debat Kompetensi Program” di Lantai 1 gedung FU, Jumat, (29/11/2024)
“ Muskom HMJ di tingkat Prodi sebagai wujud pendidikan politik bagi mahasiswa,sebab mahasiswa sebagai insan terdidik atau agen perubahan harus diberikan pendidikan politik yaitu diajarkan proses demokrasi mulai dari kompetensi kemampuan kepemimpinan, wawasan,dan menyusun visi misi dan program program.” Jelas Ilim
Menurutnya, dalam pendidikan politik mahasiswa bukan saja diajarkan agar dipercaya publik,taat regulasi,dan transparan,tetapi juga bisa menerima kritik dari lainnya.
“Sebelum digelar Muskom, di adakan debat para kandididat, ada kompetensi program, bagaimana menawarkan program-progarm, visi misi,itulah sarana pendidkan politik bagi mahasiswa.” ucap Ilim yang Jebolan UGM ini.
Ditambahkan pendidikan politik penting di ajarkan kepada mahasiswa dalam rangka membentuk karakter pemimpin yang amanah, adanya persamaan hak politik ( punya hak untuk menjadi calon pemimpin),transparan (calon pemimpin masa depan harus memberi tahu dari awal vis misi dan program) dan Kontrol sosial yaitu masyarakat harus berani mengkritik jika pemimpin sudah tidak amanah atau melenceng dari aturan.***