JAKARTA || Ekpos.com – KRT Djuyamto Rekso Pradoto mengajak generasi muda dapat mengenal sejarah untuk menonton bareng pagelaran “Wayang Babad Kartasura” sebagai melestarikan budaya Kartasura
Pagelaran wayang itu merupakan Rangkaian Keraton Kartasura sempat menjadi pusat Kerajaan Mataram Islam. Sejarah ini kembali dimunculkan kembali dalam bentuk kesenian tradisional wayang kulit.
Berkolaborasi dengan seniman dan akademisi, KRT Djuyamto Rekso Pradoto menciptakan Wayang Babad Kartasura “agar tidak punah terlindas kemajuan zaman”.
Wayang Babad Kartasura adalah wujud cinta kita terhadap sejarah dan kebudayaan Mataram Islam Kartasura. Dalam setiap tokohnya, terkandung kisah perjuangan, kebijaksanaan, dan warisan yang abadi.
Menjelang akhir tahun, Wayang Babad Kartasura kembali hadir dengan membawakan lakon Raden Mas Said, pahlawan besar yang lahir di bumi Kartasura. Sosok yang tidak hanya meninggalkan jejak sejarah, tetapi juga inspirasi bagi generasi penerus.
Lebih dari sekadar seni pertunjukan, pementasan ini menjadi penanda peringatan haul Raden Mas Said ke-229 tahun. Sebuah upaya kolektif untuk merawat ingatan sejarah sekaligus melestarikan warisan budaya yang tak ternilai.
Acara ini diselenggarakan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada 14 November 2024. Terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi bagian dari perjalanan sejarah ini.
Mari hadir, rayakan dan jadikan warisan budaya ini tetap hidup. Kita tunggu kehadiranmu untuk bersama-sama melestarikan keindahan budaya ini. (Sena).