JAKARTA || Ekpos.com – Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen), Reda Manthovani, menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (12/12/24).
FGD yang bertema “Peran Fungsi Intelijen dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan”, bertujuan memperkuat kolaborasi dan sinergi antara komunitas intelijen dan lembaga terkait dalam mendukung penegakan hukum di sektor jasa keuangan.
Disampaikan oleh Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Dr Harli Siregar bahwa, dalam sambutannya, JAM-Intelijen menegaskan pentingnya kemampuan intelijen untuk mendeteksi, menganalisis dan memberikan informasi strategis kepada pimpinan untuk pengambilan keputusan.
JAM-Intelijen menekankan bahwa fungsi intelijen harus mampu memberikan peringatan dini terhadap berbagai ancaman yang berpotensi mengganggu stabilitas hukum dan ekonomi.
“Kejaksaan RI siap mendukung OJK dalam mengembangkan unit intelijen dan penanganan pengaduan untuk memperkuat sinergi di komunitas intelijen. Koordinasi yang baik antar instansi menjadi kunci keberhasilan penegakan hukum,” ujar Reda Manthovani.
JAM-Intelijen juga menyoroti doktrin Indera Adhyaksa, yang menggaris bawahi peran intelijen Kejaksaan sebagai mata dan telinga pimpinan dalam memantau situasi dan kondisi. Melalui fasilitas seperti Laboratorium Forensik Digital dan Badan Pemulihan Aset, Kejaksaan menawarkan peluang kerja sama lebih luas, termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan bersertifikasi internasional.
Sebagai penutup, JAM-Intelijen berharap, diskusi ini mampu memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam menghadapi tantangan penegakan hukum, khususnya di era global yang penuh dengan kompleksitas dan ketidakpastian (VUCA environment).
“Semoga sinergi antara Kejaksaan dan OJK dapat terus terjalin erat untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara,” tutupnya. (MN).