Bandung,Ekpos.com
Prof. Dr.Lils Sulastri,MM,Ketua Program Studi Manajemen,Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI),UIN SGD Bandung meraih penghargaan pada Festival Literasi 2024,Jumat-Sabtu,(29-30/11/2024). Ia masuk Katagori Karya Dosen paling banyak diunduh di Repositori Digital Library UIN SGD Bandung yang mencapai 166.636 Kali didownload. Atas prestasinya itu, Prof.Lilis dianugrahi sebagai peraih Awarding Perpustakaan berdasakan data statistik.Dalam Festival Literasi 2024, pihak perpustakaan UIN Bandung memberikan penghargaan sesuai katagori kepada para guru besar dan dosen atas karya ilmiahnya.
Prof.Lilis merespon positif sekaligus mengapresiasi upaya kepala perpustakaan UIN Bandung menggelar Festival literasi untuk pertama kali UIN mengadakan pengahargaan untuk para pemustaka,apalagi perpustkaan UIN Bandung mendapat predikat akreditasi UNGGUL, dan jadi bahan rujukan perguruan tinggi umum.
” Ini sesuatu yang luar biasa di UIN SGD Bandung yang patut diapresiasi,tradisi ini harus terus dilanjutkan karena baru pertama kali diadakan.Jadi akan menambah semangat dan ghirah para dosen yang memiliki karya ilmiah baik buku daras atau apapun yag disimpan repositori kampus melalui publikasi digital library UIN Bandung yang predikatnya sudah UNGGUL dan banyak dijadikan rujukan atau benchmarking Perguruan tinggi umum, banyak berkunjung ke digilib UIN Bandung.”ungkapnya, di Bandung,Jumat, 20 Desember 2024.
Ia berharap prestasi ini harus diteruskan sebagai sebuah apresiasi dan rekognisi dosen tidak ada kata lain, selain menulis dan berbagi ide-ide atau gagasan melalui tulisan yang ada di buku, mahasiswa butuh panduan luar biasa dari panduan para dosennya.
“Kita sudah ada wadahnya seperti ini, saya kira tinggal dilanjutkan, patut diapresiasi dan ini menjadi simbol bahwa Perguran tinggi di Indonesia masih berkomitmen membangun budaya literasi(membaca,menulis), sebab,semakin kedepan akan semakin sulit menumbuhkan minat budaya baca di kalangan para mahasiswa, kalau tidak dibagun sekarang.Dan, saat ini sudah banyak teknologi yang bisa kita gunakan atau manfaatkan melalui aplikasi, digital library sangat mudah tingga kita dorong saja.” terang lilis.
Sebagai Insan akademik, prof Lilis berpesan agar terus melanjutkan tradisi gelaran pestival literasin dan penghargaan seperti ini,sebab, kegiatan positif ini bisa memicu semangat para dosen. Apalagi Dosen pekerjaannya hanya menulis, membaca dan mengajar di kelas berbagi sharing informasi di era digitalisasi.
“Buat saya ini harus dilanjutkan, menjadi motivasi,spirit bagi teman kolega dosen, agar tetap fokus, karena ini adalah pekerjaan.Jadi tidak sekedar ngajar di kelas tapi kita punya tautan terkait dengan bahan buku materi supaya bisa membuka wawasan para mahasiswa.”pungkasnya*** har