Prabowo Mania 08 Sumut dan DPRD Desak, Percepatan Pembangunan Jalan Layang Medan-Berastagi

MEDAN || Ekpos.com – Prabowo Mania 08 (PM08) Sumatera Utara mendesak Pemerintah Pusat untuk segera membangun jalan layang di jalur Medan-Berastagi. Desakan ini muncul sebagai respons atas kondisi jalan utama yang sering dilanda kemacetan dan longsor, menghambat distribusi barang, aktivitas ekonomi, dan pariwisata.

Desakan itu dilontarkan Sekretaris PM08 Sumut, Bobby O Zulkarnain, kepada wartawan, Senin (13/1/2025) di Medan.

“Jalan Medan-Berastagi merupakan akses vital yang menghubungkan Medan dengan empat kabupaten, yaitu Deli Serdang, Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat. Longsor yang sering terjadi mengakibatkan distribusi hasil panen terganggu, serta kunjungan wisata ke daerah Danau Toba menurun,” ujar Sekretaris PM08 Sumut, Bobby O Zulkarnain.

“Pentingnya respon cepat dari pemerintah pusat untuk mencegah lonjakan harga kebutuhan pokok akibat terganggunya jalur distribusi,” sambung Bobby yang juga mantan Ketua Partai Gerindra Kota Medan.

“Ini juga yang menjadi harapan besar Rakyat di 4 Kabupaten & Kota Medan, agar perputaran Ekonomi berjalan dengan baik,” kata Bobby yang saat ini sebagai wakil ketua Gerindra Sumut.

*DPRD Sumut: Jalan Layang Solusi Mendesak*

Ketua Komisi D DPRD Sumut, Timbul Jaya Sibarani, turut menggarisbawahi urgensi pembangunan jalan layang sebagai solusi permanen atas masalah infrastruktur di jalur Medan-Berastagi. “Kemacetan, longsor, dan padatnya lalu lintas menjadi tantangan besar. Jalan layang bisa memperlancar mobilitas orang dan barang, serta mendukung Tanah Karo sebagai sentra pangan strategis,” ujar Timbul pada Jum’at (10/1/2025) lalu.

Ia menambahkan, tingginya intensitas kendaraan ke Berastagi dan Tanah Karo—yang merupakan tujuan wisata unggulan di Sumut—membutuhkan perhatian serius pemerintah. Timbul juga mendesak Pemprov Sumut untuk mempercepat kajian teknis terkait pembangunan infrastruktur, termasuk pengelolaan lahan yang sebagian berstatus hutan lindung.

Tragedi Longsor Memperkuat Tuntutan
Desakan pembangunan jalan layang semakin kuat setelah tragedi longsor pada 27 November 2024 yang menelan puluhan korban jiwa. Hingga kini, perbaikan infrastruktur belum sepenuhnya rampung. Massa dari Forum Masyarakat Nasional (Formanas) bahkan menggelar aksi unjuk rasa pada 18 Desember 2024, menuntut pemerintah segera menuntaskan proyek bronjong dan mempercepat pembangunan jalan layang.

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Effendy Pohan, menjelaskan bahwa, status jalan Medan-Berastagi sebagai jalan nasional menjadi wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, Pemprov Sumut berjanji akan terus berkoordinasi untuk mempercepat penanganan masalah tersebut.

“Langkah perbaikan sudah dimulai dengan pembangunan bronjong di dua titik dan akan dilanjutkan ke 12 titik lainnya. Kami sepakat untuk mengantisipasi masalah ini dengan segera,” ujar Effendy.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Rusaknya jalur Medan-Berastagi, tidak hanya memengaruhi distribusi hasil pertanian seperti sayur dan buah, tetapi juga berdampak besar pada sektor pariwisata. “Berastagi adalah salah satu destinasi unggulan Sumut. Infrastruktur yang baik sangat penting untuk mendukung kunjungan wisatawan,” kata Timbul.

Pemerintah pusat diharapkan segera merealisasikan pembangunan jalan layang untuk mengatasi permasalahan yang sudah berlangsung lama dan menjadi harapan masyarakat. Langkah ini juga dinilai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meminimalkan dampak bencana di masa depan. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

BNNP JATENG DAN KEMENKUM JATENG, WUJUDKAN AKSELERASI PROGRAM "JAWA TENGAH BERSINAR"

Next Article

Jaksa Agung: Gaungkan Transformasi Kejaksaan Berkeadilan, Humanis, Akuntabel dan Modern

Related Posts