BANDUNG, Ekpos.Com — Sampah seolah tak henti menuai masalah an menjadi momok bagi warga Kota Bandung. Hal inilah yang membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mencari solusi terbaik dalam pengelolaan sampah.
Salahsatunya melakukan optimalisasi Motah (Alat Pemusnah Sampah yang saat ini, terdapat enam unit Motah milik BBWS yang sudah bisa dioperasikan, serta beberapa lainnya yang tersedia di lingkungan Pemkot Bandung.
“Kita harus memaksimalkan segala sumber daya yang ada untuk menyelesaikan permasalahan sampah, terutama dalam hal pemusnahan sampah,” ujar
Penjabat Wali Kota Bandung, dalam rapat terpadu Satgas Penanganan Sampah Terpadu, Sabu (1/2/2025).
A. Koswara menegaskan, pemusnahan sampah harus menjadi prioritas utama untuk itu selain mengoptimalkan Motah juga pemberdayaan Bank Sampah
Selain pemusnahan sampah, peran bank sampah juga akan lebih dioptimalkan.
“Saat ini, Kota Bandung memiliki sekitar 300 bank sampah, namun perlu sistem yang lebih efektif agar pemilahan sampah bisa dilakukan sejak dari sumbernya,” ujarnya.
Koswara mendorong jajaran di Pemkot Bandung membuat skema bank sampah untuk menerapkan sistem jemput bola agar masyarakat lebih mudah dalam memilah sampah.
“Dengan pola kerja yang lebih sistematis, diharapkan jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dikurangi secara signifikan,” tutur Koswara.
Selain itu perlu adanya kolaborasi dengan Vendor Pengolahan Sampah untuk mencari solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah kota. Dengan adanya vendor yang memiliki teknologi pengolahan akhir, diharapkan masalah sampah dapat tertangani lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi menjelaskan, upaya optimalisasi juga dilakukan dalam sektor pengangkutan dan pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Saat ini, Kota Bandung masih menghadapi beban pengangkutan 154 ritase per hari, dengan kekurangan 14 ritase yang harus segera diselesaikan dari target kuota 140 rit ke TPA Sarimukti.
“Sebagai solusi, Pemkot Bandung akan memanfaatkan tabungan kuota ritase dari Desember dan Januari, yang mencapai 377 rit. Dengan mekanisme ini, Pemkot masih bisa mengangkut sampah ke TPA Sarimukti dengan skema 140 rit ditambah 13 rit per hari selama bulan Februari,” paparnya. (ray)**