Ngeri Geng Star Merajalela di Desa Wonosekar Karangawen, Aparat Diminta Segera Menangkap

 

DEMAK || Ekpos.com – Keberadaan Babinkamtibmas dan Babinsa harus lebih ditingkatkan, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga lingkungan. Sebab, baru-baru ini (Jum’at, 14/2), telah terjadi pembacokan warga Desa Wonosekar yang berprofesi sebagai penjual nasi goreng dan mi tek-tek, bernama Ripin alias Pincuk beserta pembelinya. Pelaku pembacokan diduga sekelompok Gang Star. Akibat pembacokan, korban mengalami luka sobek besar pada kaki dan bahu, dimana korbannya langsung dibawa ke Rumah Sakit Sultan Fatah Karangawen.

Hal tersebut menjadi perbincangan serius di group Whatshap Warga Demak Perantauan dan juga di Demak, yang biasa disebut group Whatshap “Demak Gayeng” (DG) yang jumlah anggotanya ada 339. Mulai Pejabat Tinggi Negara, Purnawirawan Jenderal TNI-Polri, Bupati & Wabup beserta para jajaran SKPD, Ketua, Pimpinan & anggota DPRD Demak & Provinsi, Jenderal dan Pamen Aktif dari TNI-Polri, para Guru Besar di Kampus ternama Indonesia, para Ulama, Pengusaha dan Lintas Profesi, Sabtu (15/2).

Salah satu tokoh masyarakat Demak di Jakarta, Brigjen TNI Dr. Sunoto, S.IP, MDS, PSC, yang juga asli Karangawen dan menjadi anggota group, menyayangkan sudah ada kriminal masuk di perkampungan. Perlu ditelusuri penyebab sebelumnya atau ada indikasi apa?

“Mestinya keberadaan Babinkamtibmas dan Babinsa bisa membaca situasi yang ganjil, agar tindakan kriminal bisa di cegah,” tandasnya.

Brigjen TNI Sunoto, meminta atensi Pejabat Daerah, jangan dianggap hal biasa biasa saja kejadian seperti ini, karena pasti akan merembet kemana-mana dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.

“Saya minta dengan tegas Aparat harus mengungkap kejadian tersebut. Apalagi infonya kalau korban tidak pernah punya masalah,” ujarnya.

Dihimbau warga yang mampu juga harus memiliki CCTV depan rumah dan tempat potensi kerawanan. “Monggo Pemda khususnya yang dapat amanah memimpin wilayah untuk serius menciptakan keamanan, apalagi kejadian baru saja terjadi,” pungkas Brigjen TNI yang tugas di BIN ini.

Sementara itu, Noor Salim, warga asli Karangawen yang juga anggora group whatshap “Demak Gayeng” (DG) mengungkapkan bahwa, di daerah tersebut sudah ada pasar pagi, dimana dulu ada pasar Cathuk hanya Pon dan Kliwon, semenjak 6 tahun terakhir full setiap hari mulai pagi sampai siang. Bahkan untuk sore hingga malam di depan pasar banyak jualan kuliner termasuk nasgor tersebut. Jalan tersebut menuju Wonosekar, Teluk hingga Kuripan (RRI).

Namun sangat disayangkan sudah beberapa kali kejadian kriminal, dimana 3 bulan yg lalu di siang hari, ada pekerja cuci motor di bacok dipinggir Desa Margohayu perbatasan Desa Wonosekar.

“Saya mengharapkan Ketua DPRD, Gus Zayyin perlu mengundang Kapolres dan Kapolsek Karangawen, untuk konfirmasi atas KAMTIBMAS terkini. Sebab, sampai sekarang pelaku yang di Margohayu belum ketangkap. Bisa jadi pelaku yang di pasar Cathuk, orang yang sama atau mungkin komplotannya,” tandasnya.

Ditambahkan Noor Salim yang juga Ketua PGSI Demak, dirinya pernah menanyakan ke seseorang yang dibacok di Margohayu, katanya tidak punya masalah. Disebutnya bahwa, pelaku memakai tutup wajah. “Semoga pelaku segera tertangkap,” pungkas Noor Salim. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Wujudkan Mobil Baru di Hari Valentine dengan Promo Menarik dari BRI Finance

Next Article

Dua Pendekar FOKAN, Asri Hadi dan Ruliadi Hadiri Pemutaran Perdana Film Edukasi "Dua Dunia"

Related Posts