Oleh: Muslim Arbi (Direktur Gerakan Perubahan)
JAKARTA || Ekpos.com – Pidato Prabowo dan Yel-yel memuji Jokowi di Peringatan Partai Gerindra, itu fakta dan terang benderang.
Tidak ada penafsiran apa pun, terkait hubungan antara Prabowo dan Jokowi. Artinya: Prabowo dan Jokowi, ibarat dua muka dari satu mata uang.
Kalau di maknai lebih dalam. Prabowo adalah Jokowi. Dan Jokowi adalah Prabowo.
Ibarat dua sejoli yang di mabuk asmara. Ya. Sehidup semati. Satu hidup. Satu juga hidup. Satu mati. Satu juga mati. Satu hidup. Satu juga hidup. Satu mati. Mati dua-dua nya. Satu hidup. Dua-dua nya hidup.
Publik lalu mencoba menakar. Apa yang menjadi penyebab Prabowo bersikap demikian?
Saat Hasto Kristianto sebelum di tetapkan tersangka oleh KPK. Dari Rusia, Dr Connie Bakrie klaim punya beberapa dokumen yang jika itu di buka luas, akan bikin goncang publik.
Meski belum di buka oleh Connie, Mantan Istri Jend (purn) Jaja Soeparman ke publik. Tetapi di publik telah beredar luas video tik-tok:
1. Pembunuhan 6 Laskar FPI atas perintah Jokowi,
2. Jokowi menerima aliran Judol dari Sambo,
3. Suara Pragib pada Pilpres 2024, 35%. Bukan 58%,
4. Ibu Iriana minta Gibran jadi Wapres dg cara apapun,
5. Jokowi mengantongi sekitar 1000 T dari PSN, penjualan kep Halmahera, Pasir laut dan setoran dari BUMN.
Dari TikTok yang durasi nya 0,15 detik itu. akan membuat publik tercenang.
Informasi soal Jokowi, Iriana dan Gibran ini, di perlukan konfirmasi dan pengusutan tuntas.
Pidato pembelaan dan yel-yel terhadap Jokowi dapat dianggap upaya perlindungan terhadap Jokowi dan juga keluarga nya oleh Prabowo.
Apa pun ceritanya saat ini, Prabowo adalah Presiden Indonesia. Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Prabowo harus membuka pintu bagi aparat penegak Hukum di Kejaksaan, Kepolisian dan KPK untuk mengusut Jokowi, Keluarga dan Kroni nya.
Pernyataan Prabowo di Hari Ulang Tahun Gerinda itu justru menyimpan makna: Jokowi memang bermasalah secara hukum. Sehingga perlu di lindungi oleh Prabowo.
Prabowo harus memastikan dirinya: Bukan Lois XVI: Le etat ce moi. Negara adalah saya. Ya. Negara Indonesia adalah Republik. Terdiri dari Rakyat dan Konsitusi. Bukan dari Narasi Prabowo!!!
Jika presiden bersalah demikian juga mantan presiden akan di hukum Rakyat dan Konsitusi.
Oleh karenanya, Prabowo jangan melindungi Jokowi!!! Karena akan berhadapan dengan Rakyat dan Konsitusi.
Prabowo akan jadi musuh Rakyat dan Konsitusi. Apa mau?
Margonda Raya: 16 Pebruari 2025.