Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Wonosobo, DPR dan BGN Dorong Peran Aktif Masyarakat

Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balai Warga Kantor Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Wonosobo.

WONOSOBO – Ekpos.com – Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balai Warga Kantor Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Wonosobo, Jawa Tengah, pada Rabu (26/2/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas gizi masyarakat.

Acara dimulai pukul 13.30 WIB, diawali dengan registrasi peserta dan pembagian souvenir dari tim BGN. Sosialisasi yang diikuti sekitar 300 peserta ini menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI, Nafa Urbach, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional, Ibnu Holdun.

Dalam paparannya, Nafa Urbach menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam menyukseskan program MBG, terutama dalam penyediaan bahan baku serta tenaga pendukung di dapur MBG.

“Saya mendorong masyarakat Wonosobo, khususnya petani lokal, untuk berperan sebagai pemasok sayur-mayur, palawija, dan buah-buahan. Potensi lokal ini harus dimanfaatkan agar ekonomi warga bergerak dan program berjalan efektif,” ujar Nafa.

Program MBG dirancang untuk menyediakan makanan bergizi seimbang sesuai standar, meliputi asupan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.

“Untuk memenuhi kebutuhan protein, salah satu alternatifnya adalah olahan susu kacang kedelai yang kaya nutrisi dan cocok sebagai sumber protein tambahan,” tambah Nafa.

Selain meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga diharapkan mendorong kolaborasi antara warga dan BUMDes sebagai penyedia bahan baku.

“Lewat program ini, kami ingin agar ekonomi desa ikut tumbuh, masyarakat diberdayakan, dan manfaatnya dirasakan langsung oleh warga,” jelas Nafa.

Perwakilan BGN, Ibnu Holdun, turut menyampaikan bahwa penerapan standar gizi dalam program MBG tetap memperhatikan kearifan lokal dan kemampuan daerah.

“Tidak semua wilayah diwajibkan menyertakan susu sapi dalam menu harian. Hanya daerah yang mampu swasembada susu yang diberlakukan ketentuan tersebut agar sesuai dengan kemampuan anggaran BGN,” paparnya.

Ibnu juga menekankan pentingnya intervensi gizi bagi anak usia sekolah, sebagaimana telah diterapkan di banyak negara maju.

“Program ini sejalan dengan visi-misi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yakni menciptakan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Saat ini, Dapur MBG SPPG telah dibangun di Bumi Reso, Wonosobo, yang mampu melayani 3.000 hingga 3.500 anak setiap hari,” jelasnya.

Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional akan terus memperluas cakupan program Makan Bergizi Gratis, dengan sasaran utama anak sekolah, santri di pesantren, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Program ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas.

Total
0
Shares
Previous Article

Inflasi Pangan di Kota Bandung Jelang PHBN Diperkirakan Capai 4-6%

Next Article

Adopsi Pembiayaan Hijau: Peluang dan Tantangan bagi Perusahaan

Related Posts