THR dan Berkah Ramadhan: Prespektif Ekonomi dan Pendidikan dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Oleh : A.Rusdiana

Bulan Ramadhan adalah momen istimewa bagi umat Islam, tidak hanya sebagai ajang ibadah dan peningkatan spiritual, tetapi juga memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Salah satu berkah Ramadhan yang dirasakan oleh banyak orang adalah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Presiden Prabowo, dalam pidatonya pada 11 Maret 2025, menegaskan pentingnya pencairan THR bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Hakim, TNI-Polri, dan pensiunan paling lambat tujuh hari sebelum Idul Fitri.

Di sisi lain, puasa sering kali hanya dipandang sebagai kewajiban menahan lapar dan haus. Padahal, lebih dari itu, puasa juga memiliki dimensi manajemen energi dan disiplin diri yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks ekonomi dan pendidikan. Dalam perspektif Islam, puasa merupakan ibadah yang memiliki pahala khusus dari Allah SWT, sebagaimana dinyatakan dalam hadits qudsi: “Semua amal perbuatan anak Adam itu adalah untuknya, melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Namun, masih banyak masyarakat yang kurang menyadari hubungan antara keberkahan Ramadhan, ekonomi, dan pendidikan. Banyak yang menganggap puasa sekadar menahan diri dari makan dan minum, tanpa memahami manfaatnya dalam membentuk mental tangguh dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Untuk hal itu, mari kita elaborasi satu-persatu :

Pertama: THR sebagai Stimulus Ekonomi dan Peningkatan Produktivitas; THR bukan hanya bentuk apresiasi bagi pekerja, tetapi juga merupakan instrumen ekonomi yang meningkatkan daya beli masyarakat. Pemberian THR sebelum hari raya menciptakan efek domino yang menggerakkan sektor ekonomi, khususnya UMKM yang menggantungkan penjualan mereka pada momen ini. Kebijakan Presiden Prabowo untuk memastikan pencairan THR tepat waktu mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi.

Dalam konteks produktivitas, THR juga berperan dalam meningkatkan motivasi kerja. Para pekerja yang menerima THR cenderung memiliki semangat kerja yang lebih tinggi, terutama saat memasuki masa libur Lebaran dan kembali bekerja dengan energi yang diperbarui. Hal ini sejalan dengan konsep Islam tentang pentingnya keseimbangan antara ibadah dan usaha ekonomi.

Kedua: Puasa dan Manajemen Energi: Pelajaran untuk Dunia Pendidikan; Puasa mengajarkan umat Islam tentang disiplin, pengelolaan energi, dan fokus dalam menghadapi tantangan. Dalam dunia pendidikan, nilai-nilai ini sangat relevan bagi para pelajar dan akademisi. Menahan diri dari makan dan minum tidak hanya melatih kesabaran, tetapi juga membantu individu dalam mengelola waktu dan energi untuk meningkatkan produktivitas belajar.

Dalam hadis riwayat Imam Bukhari disebutkan bahwa Allah SWT berfirman: “Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya karena taat pada perintah-Ku. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya.” Ini menunjukkan bahwa puasa memiliki dampak spiritual dan psikologis yang dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran.

Dengan memahami konsep ini, pendidikan dapat mengadopsi metode yang mengajarkan siswa untuk mengelola energi mereka secara efektif, sebagaimana yang diajarkan dalam ibadah puasa. Misalnya, sistem pembelajaran yang lebih fleksibel di bulan Ramadhan dapat membantu siswa tetap produktif meskipun sedang berpuasa.

Ketiga: THR dan Kesejahteraan Sosial: Investasi dalam Pendidikan; Pemberian THR juga berdampak pada sektor pendidikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. Guru, dosen, dan tenaga kependidikan yang menerima THR memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini dapat berdampak langsung pada kualitas pendidikan, karena tenaga pendidik yang sejahtera lebih cenderung memberikan pengajaran yang lebih baik.

Lebih lanjut, sebagian penerima THR juga menggunakannya untuk investasi dalam pendidikan anak-anak mereka. Misalnya, banyak orang tua yang memanfaatkan THR untuk membeli perlengkapan sekolah, membayar biaya pendidikan, atau mendukung kegiatan akademik anak-anak mereka. Ini menunjukkan bahwa kebijakan pencairan THR bukan hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional.

Singkat kat, bulan Ramadhan membawa banyak berkah, salah satunya adalah THR yang memiliki dampak luas bagi ekonomi, produktivitas, dan pendidikan. Kebijakan Presiden Prabowo dalam memastikan pencairan THR tepat waktu adalah langkah strategis yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari perspektif pendidikan, puasa mengajarkan disiplin dan manajemen energi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Selain itu, kesejahteraan tenaga pendidik melalui pemberian THR juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sebagai rekomendasi, pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan dapat mempertimbangkan langkah-langkah berikut: 1) Optimalisasi penggunaan THR untuk pendidikan – Mendorong masyarakat untuk mengalokasikan sebagian THR untuk investasi dalam pendidikan anak; 2) Fleksibilitas sistem pembelajaran di bulan Ramadhan – Mengembangkan metode belajar yang lebih adaptif agar siswa tetap produktif selama berpuasa; 3) Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik – Menjamin bahwa tenaga pendidik mendapatkan hak mereka tepat waktu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dengan langkah-langkah ini, keberkahan Ramadhan tidak hanya dirasakan dalam aspek spiritual, tetapi juga membawa manfaat konkret dalam pembangunan ekonomi dan pendidikan menuju Indonesia Emas 2045. Wallahu A;lam.

*Penulis, guru besar, pembina YPI Al- Misbah Kota Bandung, dan YPI Tresna Bhakti Kabupaten Ciamis.

Total
0
Shares
Previous Article

Rencana AHY Realisasikan Tanggul Laut Raksasa, Didukung Berbagai Tokoh Masyarakat

Next Article

Satgas TMMD Ke-123 Kodim 1510/Sula Bangun Sumur Bor di Desa Malbufa, Warga Kini Punya Akses Air Bersih

Related Posts