Edukasi Keuangan untuk Calon Pekerja Migran Indonesia

 

JAKARTA || Ekpos.com – Kegiatan sosialisasi dan edukasi keuangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malang, Jawa Timur dibuka oleh Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen (SesJAM-Intel) Kejaksaan Agung, Sarjono Turin, Selasa (18/3/25).

Pada acara ini, selaku Sekretaris Pelaksana Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara, SesJAM-Intel pun memberikan pengarahan.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan PMI beserta keluarganya, agar hasil kerja dari PMI di luar negeri dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk kesejahteraan keluarga, dengan tagline “Pergi Migran-Pulang Juragan”.

Adapun Kegiatan tersebut merupakan implementasi atas Quick Win Pokja Sektor Jasa Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara secara roadshow di Hongkong, Malang, Tulung Agung dan Ponorogo.

Sebagai Kick Off atas Quick Win Pokja Sektor Jasa, telah dilaksanakan kegiatan edukasi keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia di Hongkong pada tanggal 16 Maret 2025, dilaksanakan secara hybrid yang diikuti sebanyak 120 Pekerja Migran Idonesia yang sedang bekerja di Hongkong, kegiatan bertempat di Ruang Ramayana Konsulat Jenderal Hongkong Republik Indonesia.

Setelah dilaksanakan di Hongkong, rangkaian dilanjutkan dengan pelaksanaan Kick Off atas Quick Win Pokja Sektor Jasa di Jawa Timur dan diawali dari Kota Malang tanggal 18 Maret 2025 di Kantor PMI Malang, diikuti 70 orang Calon Pekerja MIgran Indonesia dengan negara tujuan penempatan Taiwan, Hongkong dan Malaysia.

Narasumber acara tersebut, yaitu dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Bank Indonesia, PT. Bank Central Asia Tbk, dengan materi terkait pengelolaan keuangan, literasi sistem pembayaran, perlindungan konsumen, anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme serta literasi produk/jasa layanan keuangan.

Dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi dan edukasi ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada Calon PMI untuk memulai merencanakan keuangan, dan mengelola keuangan atas hasil bekerjanya dengan baik dan bijak dan memanfaatkan hasil bekerjanya untuk kegiatan ekonomi produktif melalui rintisan usaha/bisnis, pembukaan tabunga, memulai investasi dan lain sebagainya.

Sebaga informasi, sesuai data Bank Indonesia Tahun 2024, PMI telah menghasilkan remitansi sejumlah 15,70 Miliar USD atau setara dengan Rp 263,8 triliun dan menjadi penghasil devisa terbesar kedua setelah migas, sehingga PMI dijuluki “Pahlawan Devisa”.

Oleh karenanya, pemerintah melalui Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara harus hadir untuk memberikan edukasi kepada para PMI beserta keluarganya.

Stakeholder yang turut hadir yaitu dari pihak Himpunan Bank Negara yaitu PT. BNI (Persero) Tbk, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. BRI (Persero) Tbk serta melibatkan PT. Bank Central Asia. (MN).

Total
0
Shares
Previous Article

MiiTel Transformasikan Penjualan Manufaktur dengan AI

Next Article

Kolaborasi Lintas Sektor di Yogyakarta: Telkom Indonesia Yakin AI Mampu Selamatkan Budaya Lokal

Related Posts