BEKASI || Ekpos.com – Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang jatuh pada tahun 2025 Masehi, umat Hindu Kota Bekasi menggelar Makerti Ayuning Segara, yaitu kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar muara laut.
Kegiatan ini berlangsung di kawasan Pelabuhan Perikanan PPI Paljaya, Jembatan Cinta Muara Tawar, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (22/3/2025).
Menurut Ketua Panitia Nyepi Banjar Bekasi, I Nyoman Dharma Dwi Putra, selain bersih-bersih pantai, umat juga mengadakan berbagai kegiatan sosial.
Di kampung nelayan, PPI Paljaya Desa Segarajaya, mereka mengadakan pengobatan gratis, pemberian 125 paket bingkisan kepada warga nelayan sekitar dan lansia serta yatim piatu.
“Sesuai tema hari raya Nyepi tahun ini, Manawasewa Madawasewa yang artinya melayani sesama sama artinya dengan melayani Tuhan kami implementasi dengan berbagai kegiatan sosial kemanusiaan,” ujar Nyoman Dharma.
Ia menambahkan, selain penanaman puluhan bibit mangrove, ada juga pelaksanaan Ritual Mecàru di hari yang sama, yaitu upacara pembersihan bumi dan laut.
“Pada hari ini, dilakukan pula nyukat karang, yaitu penentuan batas lokasi yang akan digunakan untuk perayaan puncak Melasti. Sedangkan upacara sakral melasti sebagai puncak acara di lokasi tersebut akan digelar esok hari, pada Minggu, (23/03/2025),” jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Koordinator Baksos Pengobatan Gratis, dr. Luh Mas. Ada sekitar 30 orang dokter dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam giat tersebut.
“Pelayanan pengobatan gratis kepada warga kampung nelayan, pelaksanaan cek kesehatan ringan menyesuikan dengan tetap mendukung kelancaran bagi yang melaksanakan ibadah puasa,” ujar dr. Luh Mas.
*Umat Hindu Bersyukur Bisa Gelar Melasti di Pesisir Laut Jawa Barat*
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PHDI Kota Bekasi, Letkol (Purn) I Gusti Made Rudhita, menjelaskan bahwa, upacara Melasti bertujuan untuk melebur segala kotoran di alam semesta dengan air suci atau air kehidupan di tempat-tempat yang memiliki sumber mata air, terutama di laut.
“Kegiatan ini merupakan wujud implementasi ajaran Tri Hita Karana, yaitu menjaga hubungan baik dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan lingkungan,” ujar I Gusti Made Rudhita.
Ia menambahkan bahwa, pelaksanaan Melasti di pesisir laut Desa Segarajaya Bekasi merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dilakukan bersama panitia nasional tahun lalu.
“Tentunya, tanpa petunjuk dan restu dari Yang Maha Kuasa, kami tidak akan pernah sampai di sini. Tahun ini merupakan kali kedua umat Hindu Kota Bekasi melaksanakan Melasti di lokasi ini. Kami sangat bersyukur, karena sebelumnya, selama berpuluh-puluh tahun, kami mengadakannya di Pantai Cilincing, Provinsi DKI Jakarta,” ungkapnya.
Rudhita juga menyampaikan apresiasi atas dukungan luar biasa dari pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang memberikan izin penggunaan tempat untuk melasti, Manajemen UPTD PPI Paljaya, Muspika, TNI Polri, serta pemerintah Kecamatan dan Desa yang turut mendukung kegiatan keagamaan umat Hindu di lokasi tersebut.
Secara khusus, Rudhita juga mengucapkan terima kasih kepada warga setempat, khususnya para nelayan yang tak kenal menjaga kelestarian alam di Laut Desa Segara Jaya.
Turut hadir dalam acara Bakti Sosial dan Makerti Hayuning Segara yaitu Ketua Banjar Bekasi, I Gede Darmayusa, Ketua Organisasi Keumatan Hindu di Kota Bekasi, Ketua PPI Paljaya Luthfi Hamdani dan jajaran, Polsek Tarumajaya, Koramil Tarumaja, Linmas setempat serta peserta aksi “makerti ayuning segara”. (Red).