Bandung, Ekpos.com
Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi orang beriman yang diperintahkan Allah SWt. Seperti halnya umat yang terdahulu. Berpuasa Ramadan memilik dampak energi luarbiasa bagi pelakunya dalam melatih secara fisik maupun spiritual.
” Berpuasa ramadan merupakan bentuk riyadah atau berlatih menahan diri baik secara fisik maupun spiritual.Secara fisik berarti menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual (meski halal dlm ikatan suami istri), Sedangkan secara spiritual menahan diri dari sikap sombong,dengki, ghibah, betengkar, menipu, berbohong dst.” Ujar Ketua Prodi Studi Agama-Agama ( SAA), Fakuktas Ushuludin, UIN SGD Bandung, Dr.Abdul Halim, M.Ag, dalam siaran Pers yang diterima Ekpos.com, Kamis, 27 Maret 2025.
Menurut, kang Ilim, menahan diri (bersabar) atau menerima perbedaan pandangan / pendapat ketika berpuasa merupakan bentuk toleransi baik antar sesama beragama,maupun antar umat beragama.
Di uraikan ia, ada titik temu antara toleransi dengan menahan diri yang merupakan salah satu indikator moderasi beragama.
” Jadi puasa merupakan salah satu pilar dalam moderasi beragama, karena energi positif orang berpuasa hati nya lembut, bersikap moderat, bisa menerima semua perbedaan pandangan dalam beragama dan berpolitik” terang Ilim yang juga dosen Fakultas Ushuludin UIN SGD Bandung.
Di paparkan Ilim, hanya berpuasa yang sungguh-sungguh. Khusu, bukan saja menahan lapar dan haus, tetapi bisa menahan diri dari perbutan yang buruk atau maksiat yang bisa maraih derajat taqwa.
” Sikap moderat dalam beragama akan di capai ketika seorang berpuasa lahir bathin. Lahir nya ia biasa menahan lapar, haus an hubungan seksual, Bathinnya juga berpuasa darai semua yang membatalkan nilai atau pahala puasa.Hati,Mata, Hidung,Tangan, Kaki, Mulut ikut berpuasa, menahan perbuatan maksiat, ditambah lagi melaksanakan amal solih baik secara ritual maupun sosial” jelas Ilim
Ditambahkan, melakukan puasa bukan saja bagi muslim, tetapi hindu, budha nasrani juga ada perintah berpuasa untuk umatnya dengan tujuan supaya menjadi lebih baik
” Mari kita melaksanakan berpuasa dengan sungguh sungguh, mudah-mudahan kita menadapat, kebaikan didalamnya, rahmat dan ampunan, Sehingga kita menjadi pribadi baik, keluarga baik, masyarakat baik, negara baik,( baldatun toyyibatun warobbun ghofur)” pungkasnya.