TRENGGALEK || Ekpos.com – Ketahanan pangan bukan sekadar program, ia adalah jantung dari ketahanan bangsa. Dan di medan pengabdian itulah, kegigihan TNI kembali bersinar terang. Di pelosok Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, seorang prajurit TNI dari jajaran Kodim 0806/Trenggalek berdiri teguh di garis depan, memastikan setiap butir gabah petani terserap dan bermanfaat bagi negeri.
Dialah Serda Yusuf Ashari, Babinsa Koramil 0806-05/Kampak, yang tanpa ragu mengerahkan tenaga dan waktunya demi suksesnya program Serapan Gabah Petani (Sergap).
Pada Kamis malam (10/4/2025), ia tak hanya hadir, tapi terjun langsung mendampingi proses penimbangan dan pendistribusian gabah petani dari Poktan Ngudi Rahayu hingga larut malam.
Sebanyak 7,2 ton gabah berhasil diserap dan disalurkan ke Bulog Trenggalek. Capaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata, bahwa sinergi antara TNI dan petani mampu menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
“Sebagai Babinsa, saya tidak pernah lelah dan tidak akan menyerah dalam mendampingi petani. Ini bentuk pengabdian kami kepada negara, demi kedaulatan pangan yang berkelanjutan,” tegas Serda Yusuf, dengan mata yang memancarkan semangat meski tubuhnya lelah.
Dengan seragam loreng yang mulai kusam oleh lumpur sawah, Serda Yusuf tampak sigap memindahkan karung demi karung gabah. Di tengah dinginnya malam pedesaan, hanya penerangan sederhana yang menemani, namun semangat pengabdian yang ia bawa jauh lebih terang dari cahaya lampu.
Ketua Poktan Ngudi Rahayu, Agus Ma’ruf, tak bisa menyembunyikan rasa terima kasihnya. “Pak Yusuf tidak hanya hadir saat panen. Beliau mendampingi kami sejak awal tanam. Kehadirannya memberikan rasa aman, dan memudahkan kami dalam menjalin koordinasi dengan Bulog,” ungkapnya haru.
Program Sergap bukan sekadar solusi teknis untuk menjaga stok dan harga beras. Lebih dari itu, ini adalah panggilan moral seluruh elemen bangsa untuk berdiri bersama petani, dan TNI menjawabnya dengan sepenuh hati. Di tengah tantangan cuaca dan dinamika pasar, kehadiran Babinsa seperti Serda Yusuf menjadi penguat semangat petani untuk terus menanam, memanen dan berkontribusi pada ketahanan negeri.
Apa yang dilakukan Serda Yusuf malam itu adalah, bentuk nyata pengabdian. Langkahnya yang diam-diam namun berdampak besar, mencerminkan esensi sejati seorang prajurit berjuang demi rakyat, bahkan saat dunia tak melihat. (Red).