Oleh ; A.Rusdiana
Seiring dengan masih dalam suasana Halal-bihalal/Silaturrahmi Idul Fitri 1446 H. Izinkan Khotib menyajikan Tema khutbah kita pada hari ini adalah “Pentingnya Silaturahmi dalam Membangun Umat yang Kuat”. Saya pikir “Silaturahmi merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam yang memiliki dampak luar biasa dalam membangun/memperkuat umat” Mari kita telaah bersama pentingnya silaturahmi “Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama” ini dalam kehidupan kita sebagai umat Islam.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 1:
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisa [4]: 1).
Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan kekeluargaan dan silaturahmi. Allah SWT memerintahkan kita untuk bertakwa kepada-Nya dan sekaligus menjaga hubungan dengan sesama manusia, terutama keluarga dan kerabat. Rasulullah SAW juga sangat menekankan pentingnya silaturahmi dalam berbagai hadits. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.”
Hadits ini menunjukkan bahwa silaturahmi tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan sosial kita, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap rezeki dan umur kita. Ini menandakan betapa pentingnya silaturahmi dalam pandangan Islam untuk “Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama”
Pertanyaannya: Mengapa silaturahmi begitu penting dalam Mempererat Shilaturrahmi, Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama? Mari kita telaah beberapa alasannya:
Pertama: Memperkuat Ikatan Persaudaraan: Silaturahmi membantu memperkuat ikatan persaudaraan antar sesama muslim. Ketika kita saling mengunjungi, berbagi kabar, dan memperhatikan keadaan saudara-saudara kita, ikatan emosional dan spiritual di antara kita semakin kuat. Hal ini sangat penting dalam membangun umat yang solid dan bersatu.
Al-Qur’an menekankan pentingnya persaudaraan dan persatuan di antara kaum muslimin. Ayat-ayat seperti Surah Al-Hujurat ayat 10, yang menyatakan bahwa orang-orang beriman adalah bersaudara, dan Surah Ali Imran ayat 103, yang memerintahkan kaum muslimin untuk bersatu dan menghindari perpecahan, menjadi dasar bagi ukhuwah Islamiyah. Selain itu, Al-Qur’an juga mendorong untuk saling tolong-menolong, memaafkan, dan menjaga hubungan silaturahmi.
Kedua: Meningkatkan Empati dan Kepedulian Sosial: Melalui silaturahmi, kita menjadi lebih peka terhadap keadaan orang lain. Kita belajar untuk memahami kesulitan dan tantangan yang dihadapi saudara-saudara kita, sehingga tumbuh rasa empati dan kepedulian sosial. Ini adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang saling mendukung dan membantu.
Al-Quran mengajarkan pentingnya meningkatkan empati dan kepedulian sosial melalui berbagai cara, seperti memberikan sedekah, menjaga hak-hak orang lain, dan saling menolong. Surah Al-Isra (17:26-27): Mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua, kerabat, dan tetangga. Ayat-ayat Al-Quran juga mendorong umat Islam untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, saling menghormati, peduli dan membantu satu sama lain. Surah At-Taubah (9:71): Mengajarkan pentingnya memiliki kepedulian terhadap sesama umat Muslim, seperti membantu dalam kesulitan dan menjaga martabat.
Ketiga: Memperluas Jaringan dan Sumber Daya: Silaturahmi membuka peluang untuk memperluas jaringan sosial kita. Dengan mengenal lebih banyak orang, kita memiliki akses ke berbagai sumber daya, pengetahuan, dan kesempatan yang dapat bermanfaat bagi pengembangan diri dan umat secara keseluruhan. QS. Al-Mujadilah ayat 11: “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman.
Keempat: Menyelesaikan Konflik dan Memperbaiki Hubungan: Silaturahmi menjadi media yang efektif untuk menyelesaikan konflik dan memperbaiki hubungan yang rusak. Dengan saling mengunjungi dan berkomunikasi, kesalahpahaman dapat diluruskan dan perselisihan dapat diselesaikan dengan cara yang baik. Surah Al-Hujurat (49:9-10): Mengatakan bahwa jika ada dua golongan orang-orang mukmin bertikai, maka perlu diselesaikan dengan cara perdamaian dan keadilan. Selain itu Surah An-Nisa (4:35): Menjelaskan cara menyelesaikan konflik rumah tangga, yaitu dengan mengirimkan seorang hakam (penyelesai sengketa) dari keluarga masing-masing.
Kelima: Meningkatkan Kesehatan Mental dan Emosional: Interaksi sosial yang positif melalui silaturahmi dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional kita. Merasa terhubung dan didukung oleh komunitas dapat mengurangi stres, depresi, dan kecemasan.
Surah Ar-Rad ayat 28 (Q.S. Ar-Ra’d: 28) dan Surah Yunus ayat 57 (Q.S. Yunus: 57) mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional melalui dzikir dan penerimaan Al-Qur’an sebagai penyembuh dan petunjuk. Surah Ar-Rad ayat 28 menekankan bahwa ketenangan hati datang dari mengingat Allah, sementara Surah Yunus ayat 57 menyebutkan Al-Qur’an sebagai penyembuh bagi penyakit dalam dada dan petunjuk bagi orang beriman.
Keenam: Menjaga Tradisi dan Nilai-nilai Islam: Silaturahmi membantu melestarikan tradisi dan nilai-nilai Islam dalam masyarakat. Melalui pertemuan dan interaksi, kita dapat saling mengingatkan tentang ajaran-ajaran agama dan memperkuat identitas kita sebagai umat Islam. Al-Qur’an Surah Al-Hijr ayat 9 (“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”) menjadi dasar penting dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai Islam. Ayat ini menjamin bahwa Al-Qur’an akan tetap terjaga keasliannya dari berbagai bentuk perubahan atau penyelewengan, termasuk dalam penerapannya dalam tradisi masyarakat Islam.
Ketujuh: Meningkatkan Produktivitas dan Kreativitas: Ketika umat bersatu dan saling mendukung, produktivitas dan kreativitas dapat meningkat. Ide-ide baru dapat muncul dari interaksi dan pertukaran pikiran yang terjadi saat bersilaturahmi.
Al-Qur’an mendorong peningkatan produktivitas dan kreativitas melalui berbagai ayat, seperti QS. Al-Jumu’ah:10, yang menginstruksikan untuk bertebaran di muka bumi dan mencari karunia Allah. Ayat ini mendorong umat Islam untuk tidak hanya beribadah, tetapi juga bekerja dan berupaya meningkatkan kehidupan mereka. QS. Al-Baqarah: 219 juga mendorong untuk berpikir kreatif dalam segala hal.
Mari kita jadikan momen Halal-bihalal/Silaturrahmi Idul Fitri 1446 H. sebagai bagian integral dari kehidupan kita sebagai umat Islam. Dengan memperkuat ikatan persaudaraan melalui silaturahmi, kita dapat membangun umat yang kuat, bersatu, dan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman. Namun, di era modern ini, kita menghadapi tantangan dalam menjaga tradisi silaturahmi. Kemajuan teknologi dan gaya hidup yang semakin individualistis kadang membuat kita lupa akan pentingnya interaksi langsung. Meskipun media sosial dan alat komunikasi modern memudahkan kita untuk tetap terhubung, kita harus ingat bahwa silaturahmi yang sejati membutuhkan lebih dari sekadar pesan singkat atau panggilan video.
Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk menghidupkan kembali semangat silaturahmi dalam kehidupan kita sehari-hari. Beberapa langkah praktis yang dapat kita lakukan antara lain: 1) Menjadikan masjid sebagai pusat silaturahmi dengan rajin mengikuti shalat berjamaah dan kegiatan masjid; 2)Meluangkan waktu secara rutin untuk mengunjungi keluarga dan kerabat; 3) Aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungan kita; 4)Menjalin komunikasi yang baik dengan tetangga dan rekan kerja. 5) Memanfaatkan momen hari raya dan perayaan Islam untuk bersilaturahmi.
*Artikel ini merupakan esensi Khutbah Jumat,18 April 2025.
*Penulis adalah gubes, dosen dan pembina YPI Al Misbah kota Bandung dan YPI Tresna Bhakti Kab.Ciamis.