TRENGGALEK || Ekpos.com – Komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus diwujudkan secara nyata di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Salah satu buktinya terlihat dari kiprah Babinsa Kelurahan Kelutan, Serda Lutfi Kurniawan dari Koramil 0806-01/Trenggalek, yang aktif mendampingi para petani dalam program Serapan Gabah (Sergab) yang dicanangkan pemerintah pusat.
Serda Lutfi kembali terjun langsung ke lapangan mendampingi Kelompok Tani (Poktan) Makmur saat menyetorkan hasil panen ke Gudang Bulog Trenggalek. Sebanyak 4,2 ton gabah petani berhasil disetor sebagai bagian dari upaya stabilisasi cadangan pangan nasional, Minggu (20/4/2025).
Kehadiran Serda Lutfi di tengah-tengah petani bukan sekadar formalitas. Ia telah mendampingi Poktan Makmur sejak awal musim tanam, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga panen. Bahkan, ia ikut mengawal proses distribusi hasil panen hingga masuk ke Bulog.
“Sebagai aparat teritorial, sudah menjadi tugas kami untuk hadir dan bekerja bersama rakyat. Ketahanan pangan bukan hanya urusan petani, ini adalah perjuangan bersama, dan kami di TNI siap berada di barisan depan,” ujar Serda Lutfi di sela proses penyetoran gabah.
Dukungan penuh yang diberikan oleh Babinsa disambut positif oleh para petani. Ketua Poktan Makmur, Kamaluddin, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pendampingan TNI yang sangat membantu aktivitas pertanian mereka.
“Pak Babinsa itu bukan cuma memberi semangat, tapi benar-benar ikut bekerja. Dari tanam sampai panen, dan sekarang setor gabah ke Bulog, beliau selalu bersama kami. Kehadiran beliau membuat kami lebih percaya diri dan tidak merasa sendiri,” ungkap Kamaluddin.
Program Sergab merupakan strategi pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan kestabilan harga beras di tingkat nasional.
Keterlibatan langsung TNI, khususnya Babinsa, dinilai menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini, terutama dalam memastikan distribusi gabah dari petani langsung ke Bulog tanpa hambatan.
Sinergi antara TNI dan petani seperti yang ditunjukkan di Trenggalek ini, memperlihatkan bahwa ketahanan pangan Indonesia dibangun dari semangat kebersamaan.
Dari sawah hingga lumbung, dari desa hingga kota, kolaborasi nyata seperti inilah yang menjadi fondasi kuat dalam menjaga pangan untuk seluruh rakyat Indonesia. (Red).
