Pembentukan Presidium Himpunan Alumni KNPI Banten: Ini Soal Kerendahan Hati

DUET-Ketua Presidium Pengurus Himpunan Alumni KNPI Banten, Iin Mansyur (kanan) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, KH Embay Mulya Syarief (kiri) pada acara Halal Bihalal PB Mathla’ul Anwar di Menes, Pandeglang Banten, Sabtu 26 April 2025. (Foto: Dok. pribadi).

Oleh Iin Mansyur

BANTEN || Ekpos.com – Ahad, 20 April 2025, berlangsung Musyawarah para alumni pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten periode 2001 hingga 2016 (lima periode) di Villa Kayu Al-Zayan Dede Supriadi Jl. KH Said, Kampung/Desa Panyirapan, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Pada acara yang dahului dengan Halal Bihalal itu hadir para alumni pengurus KNPI Banten dari delapan kabupaten/kota dan provinsi, bahkan turut bergabung tokoh senior eks pengurus KNPI pada masa Banten masih bergabung dengan Jawa Barat, Agus Fatah Yasin.

Dalam tausiyah Halal Bihalal, KH Bazari Syam sebagai Ketua MUI Provinsi Banten yang ternyata juga pernah menjadi bagian dari Pengurus KNPI Banten, menyatakan bersyukur bahwa KNPI selaku Organisasi Kemasyarakatan yang didirikan di Cipayung Bogor Jawa Barat pada 23 Juli 1973 telah menelurkan banyak pemimpin umat.

Menurut dia, para kader dan tokoh KNPI juga banyak beraktifitas di tengah masyarakat dengan beragam profesi yang kesemuanya selalu merawat silaturahim serta memberikan kebaikan pada lingkungan masing-masing.

Sebagaimana dimaklumi, para alumni pengurus KNPI kabupaten/kota dan provinsi banyak yang duduk pada posisi strategis. Ada yang menjadi Wakil Gubernur, Walikota, Sekda, Senator (anggota DPD RI), dan Anggota Dewan (DPR RI/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/DPRD Kota).

Sementara itu, di dunia usaha banyak yang menjadi pengusaha sukses dan di kemasyarakatan ada yang menjadi Ketua Umum Ormas Keagamaan termasuk MUI Provinsi Banten, pimpinan Pondok Pesantren hingga Rektor.

*Terbentuk Presidium*

Pada kesempatan musyawarah alumni pengurus KNPI Banten diputuskan bahwa nama organisasinya adalah “Himpunan Alumni KNPI/Pemuda Provinsi Banten”. Pengurusnya berbentuk Presidium dan berjumlah lima orang dengan masa jabatan lima tahun secara bergantian dengan kegiatan utama terkait dengan aktivitas silaturahmi, sosial-ekonomi, sosial-budaya dan sosial-kemasyarakatan.

Adapun Presidium yang terpilih adalah Iin Mansyur (mantan Ketua DPD KNPI Banten 2001 – 2004), Eten Hilman (mantan Ketua DPD KNPI Banten 2007 – 2010), dan Aden Abdul Kholiq (mantan Ketua DPD KNPI Banten 2010 – 2013).

Selanjutnya, tokoh lain yang terpilih adalah Agus Supriatna (mantan Sekretaris DPD KNPI Banten 2007 – 2010 yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Banten dari Fraksi Partai Gerindra), serta Dede Supriyadi Arief (mantan Wakil Sekretaris DPD KNPI Banten 2001 – 2004 yang kini menjabat sebagai Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Nahdliyin).

Khusus terpilihnya Agus Supriatna dan Dede Supriyadi Arief adalah menggantikan dua mantan Ketua DPD KNPI Banten yang menyatakan tidak bersedia menjadi Anggota Presidium, yakni Iman Ariyadi (Ketua DPD KNPI Banten 2004 – 2007) dan Tanto Warsono Arban (Ketua DPD KNPI Banten 2013 – 2016).

Adapun penetapan komposisi dan personalia Dewan Pertimbangan, Kesekretariatan dan bidang-bidangnya akan disusun dalam waktu dekat oleh Presidium Terpilih dibantu oleh SC dan OC Kegiatan Musyawarah. Bertindak selaku SC adalah Yhannu Setyawan (Ketua) dan Akhmad Jajuli (Sekretaris).

*Kerendahan Hati dan Keikhlasan*

Lalu bagaimana saya bisa masuk ke jajaran Presidium Pengurus Himpunan Alumni KNPI/Pemuda Provinsi Banten, bahkan diminta untuk menjadi Ketua Presidium pertama?

Pada kesempatan musyawarah itu saya mengajukan keberatan kepada pimpinan sidang, namun saya “dipaksa” untuk menerima, padahal saya hanya seorang pensiunan pegawai negeri. Akses terbatas, sumber daya dan dana juga terbatas. Apakah hanya karena pernah menjadi Ketua KNPI Banten pertama, periode 2001-2004?

Di sinilah menariknya. Sangat tak terduga. Para peserta musyawarah saling mempersilahkan mengajukan diri untuk masuk menjadi Presidium. Satu sama lain bisa saling sokong. Di sisi lain para anggota Pesidium terpilih pun sebelumnya juga mengajukan keberatan. Tapi para peserta musyawarah tetap memilih mereka menjadi anggota Presidium.

Berbanding terbalik dengan lazimnya musyawarah pada berbagai organisasi pada umumnya yang “ngotot” saling berebut posisi, bahkan sampai konflik fisik. Tak jarang pula terjadi saling lempar kursi, bahkan walk out dan ketidakpuasan bisa berujung pada pembentukan organisasi tandingan.

Sementara dari rentetan atau kronolgi pembentukan Presidium Pengurus Himpunan Alumni KNPI Banten, saya berkesimpulan bahwa itu semua terjadi karena adanya kerendahan hati dari para alumni.

Benar juga apa yang disampaikan oleh Enden Wahyudi (eks Anggota Dewan dua periode) bahwa semua itu juga terjadi dan didasari oleh adanya keikhlasan, dan ia berkeyakinan, dengan modal ikhlas, maka keberadaan Himpunan Alumni KNPI Banten akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Kini Himpunan Alumni KNPI Banten telah terbentuk. Selanjutnya tentu saja kiprahnya ditunggu oleh masyarakat Banten,” kata Enden.

Terkait pembentukan Himpunan Alumni KNPI Banten serta presidiumnya, Tokoh Banten, eks Ketua KPK Taufiq Ruky memberikan nasehat bahwa, hendaknya Himpunan Alumni KNPI Banten menjadi kereta yang mencapai tujuan dalam satu rangkaian. Satu sama lain saling bekerjasama dan saling menguatkan dan bukan menjadi mobil rentalan.

Akhirnya, kita berharap, semoga kerendahan hati dan keikhlasan seperti ini dapat menular pada event musyawarah organisasi-organisasi lainnya di Indonesia.

*Iin Mansyur adalah, Ketua Presidium Pengurus Himpunan Alumni KNPI Banten. Penulis pernah menjadi Ketua DPD KNPI Banten 2001 – 2004 dan pernah menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Banten. Saat ini aktif sebagai salah satu Pengurus Ormas berpengaruh di Provinsi Banten, Mathla’ul Anwar.

 

Total
0
Shares
Previous Article

Fadli Zon Ajak Pemuda NTT, Bangun Daerah dari Fondasi Budaya

Next Article

Tawa dan Kebahagiaan, Warnai Ulang Tahun Pertama Jingga

Related Posts