Bandung,Ekpos.com
Ma’had Aljami’ah UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui Himpunan Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah (HIMAJA) yang bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) menggelar Roadshow Mukjizat Al-Qur’an bertema “Menghidupkan Al-Quran Melalui Hafalan dan Amalan”, dengan menghadirkan Naja Hudia Al-Hafidz, juara 2 Hafidz Qur’an Indonesia tahun 2019 di Masjid Iqomah (23/04/2025).
Ma’had Aljami’ah Gelar Roadshow Mukjizat Al-Qur’an Bersama Naja Hudia
Acara yang dihadiri dengan antusias oleh sekitar 700 mahasiswa ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M. Ag. Dalam sambutannya, Prof. Rosihon Anwar menyampaikan bahwa Al-Qur’an akan hadir pada diri yang selalu berusaha untuk mencintainya, tidak melihat keterbatasan yang ada pada manusia, baik itu keterbatasan fisik maupun non-fisik.
”Ananda Naja menjadi bukti bahwa Mukjizat Al-Qur’an itu nyata, dengan keterbatasannya ananda dapat menghafal Al-Qur’an bahkan dengan artinya. Hal ini menginspirasi kita untuk senantiasa berusaha menghafalkan Al-Qur’an. Saya berharap para mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki semangat yang lebih untuk menghafal Al-Qur’an,” ujar Prof. Rosihon.
Naja Hudia seorang Hafidz Qur’an dengan Keterbatasan nan Istimewa
Sejak dilahirkan, dokter mendiagnosis Naja dengan kondisi cerebral palsy (kelumpuhan otak) yang memengaruhi perkembangannya secara berbeda dibandingkan anak-anak seusianya. Akibatnya, Naja mengalami keterbatasan dalam kemampuan motoriknya. Meski demikian, ia berhasil menorehkan prestasi luar biasa, termasuk menghafal seluruh isi Al-Qur’an dengan sangat detil. Naja mampu mengingat setiap halaman, urutan bacaan, nama-nama surah, nomor ayat, hingga letak baris tertentu bahkan beserta artinya dengan tingkat ketepatan yang mengagumkan.
Acara yang dipandu oleh Sekretaris Mahad Al-Jami’ah Dr. Aep Saepuloh, M. Si. dan Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Kota Bandung Hj. Neneng Athiatul Faiziah, S. Ag., M. IKom ini sangat interaktif. Hal ini tampak ketika beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan mengenai sambung ayat, arti dari ayat tertentu, halaman ayat, dan membaca mundur ayat A-Qur’an. Salah seorang mahasiswa menangis terharu atas keistimewaan yang Allah berikan kepada Naja. Ia bertekad untuk meneladani Naja dalam menghafal dan mengamalkan apa yang termaktub di dalam Al-Qur’an.***
