TRENGGALEK || Ekpos.com – Lautan manusia memadati kawasan Pendopo Manggala Praja Nugraha, Trenggalek, Jum’at (2/5/2025).
Tangis haru dan lantunan do’a mengalun khidmat saat 359 calon jemaah haji asal Kabupaten Trenggalek dilepas dengan penuh cinta dan harapan. Di tengah gelombang emosi dan semangat keimanan itu, TNI hadir, memastikan segalanya berjalan aman dan tertib.
Personel Kodim 0806/Trenggalek bersama Subdenpom Persiapan dan Polres Trenggalek bahu membahu memberikan pengamanan maksimal. Tak sekadar menjalankan tugas, mereka menjadi penjaga ketenangan hati ribuan warga yang menitipkan harap pada keberangkatan suci ini.
Yang tak kalah menggugah, pucuk pimpinan Kodim 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, S.Sos, M.A, turut berangkat sebagai jemaah haji. Kehadirannya tak hanya menjadi simbol spiritualitas di tengah kepemimpinan militer, tapi juga membangkitkan semangat masyarakat, bahwa seorang pemimpin sejati tak hanya memimpin dengan strategi, tetapi juga dengan teladan iman.
“Kami telah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. Sinergi bersama Polres dan Subdenpom memastikan para jemaah merasa aman, tenang dan khusyuk sejak awal keberangkatan hingga titik tujuan,” ujar Kapten Inf Agus Setiawan, Pasi Ops Kodim 0806/Trenggalek, penuh keyakinan.
Pengamanan dilakukan menyeluruh, dari penyekatan area steril, pemantauan jalur, hingga pengawalan langsung rombongan. Setiap langkah dijaga, setiap keramaian diurai dengan humanis, karena keberangkatan haji adalah momen sakral yang patut dihormati sepenuh hati.
Keberangkatan kloter 4 ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia menjelma menjadi simbol harapan, tekad, dan persatuan warga Trenggalek dalam ikhtiar menjemput ridha Ilahi. Pendopo tak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga panggung kebersamaan antara rakyat dan aparat.
“Bisa berangkat haji bersama masyarakat Trenggalek adalah kehormatan besar bagi saya. Do’akan kami menjadi haji mabrur dan kembali membawa berkah untuk daerah tercinta ini,” ucap Letkol Yudo penuh haru.
Di momen penuh makna ini, terpatri pesan mendalam bahwa, pengabdian kepada bangsa dan negara dapat berpadu indah dengan pengabdian kepada Tuhan. Dan dari Trenggalek, keteladanan itu kembali menyala, hangat dan membanggakan. (Red).
