Bandung, Ekpos.com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung bekerja sama dengan beberapa institusi pendidikan tinggi yaitu UiTM Malaysia,Faculty Of Business and Management UiTM Cawangan Melaka Malaysia, Politeknik Sultan Abdul Halim Mu’Adzam Shah , Jitra, Kedah Malaysia ,dari berbagai program studi : Engineering, International Business Management, studi Photography, Pelajar Kelab Monolog picture Association, Pengurusan & Perniagaan, Pengajian Seni Kreatif, telah melakukan kegiatan International Community Service di Panti Asuhan Yayasan Rumah Yatim Al-Hadiyyin Bandung dan Pondok Pesantren Tuna Netra Sam’an Darushudur.
Menurut Ketua Prodi manajemen FEBI. Prof.Dr.Lilis Sulastri,MM Program pengabdian ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan International Student Collaboration yang mengusung tema “Serving with Empathy, Growing in Diversity”. Kegiatan ini bertujuan membangun semangat gotong royong global serta kepedulian sosial berbasis lintas budaya dan agama.
“Dalam kegiatan ini, para mahasiswa internasional berinteraksi langsung dengan anak-anak asuh melalui permainan edukatif, kelas inspirasi, dan pembagian bingkisan kebutuhan pokok dan cinderamata. Mereka juga menyampaikan donasi sebesar Rp20 juta secara tunai kepada panti asuhan.” Paparnya.
Diungkapkan Lilis Sulastri, PIC pengabdian internasional ini, mengatakan bahwa santri dan santriwati pesantren tuna netra memiliki jiwa dan bathin yang lebih bercahaya meskipun mereka memiliki keterbatasan fisik.
Pimpinan pesantren, Ustadz Ridwan Efendi, menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian global yang dibawa oleh generasi muda dunia. “Kami sangat terharu bahwa mahasiswa dari berbagai negara bisa hadir dengan tulus. Ini bukan hanya bantuan, tapi bentuk kasih sayang tanpa batas,” ujarnya.
Kunjungan program pengabdian dilanjutkan ke pesantren tuna netra, dengan memberikan donasi sebesar Rp. 5 juta tunai yang diterima secara langsung oleh Ketua Dewan Pembina Pesantren, Ustad Ridwan Efendi. Kegiatan ini juga diisi dengan pembagian bingkisan dan sesi motivasi yang dibawakan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan oleh relawan lokal.
Fahmi bin Samsudin dari Persatuan Monologue Picture mengatakan bahwa pengalaman ini sangat menyentuh dan membuatnya belajar banyak tentang makna hidup dan ketulusan. “Kami datang bukan untuk mengajar, tapi untuk belajar tentang makna hidup dan ketulusan,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari pimpinan pesantren dan rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mereka berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian sosial dan jiwa kemanusiaan global di kalangan mahasiswa.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, melalui Dekan Febi, Prof. Dr. Dudang Ghozali, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam mendidik mahasiswa menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga memiliki kepedulian sosial dan jiwa kemanusiaan global.
“Melalui pengabdian internasional ini, kami ingin menanamkan nilai bahwa ilmu dan budaya tidak berhenti di ruang kelas, tapi harus menjelma menjadi aksi nyata untuk sesama, khususnya mereka yang paling membutuhkan,” tutur Dudang.*** dihard