SUKABUMI || Ekpos.com – H. AYEP ZAKI, selaku Wali Kota Sukabumi tegaskan, sejak lahir Bangsa Indonesia telah MAJEMUK dalam banyak hal. Dalam kemajemukan ini, sebagai kekuatan utama bangsa dalam DIALOG KEBANGSAAN, justru dari keberagaman itulah kekuatan BANGSA dibentuk, ucapnya di Hotel Bountie, jl. Siliwangi no.90, Cikole, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi Jawa Barat 43113.
Hadir dalam acara tersebut, Deputi Pencegahan BNPT, Mayjen SUDARYANTO dan Anggota DPR RI, Hj. DEWI ASMARA, Kamis belum lama ini (12 Juni 2025).
Lanjut AYEP ZAKI (dilansir dari KDP Kota Sukabumi), Indonesia tidak satu RAS, tidak satu AGAMA, tapi disatukan oleh nilai luhur yang hebat.
“Ini adalah embrio yang luar biasa. Sebagai Kepala Daerah, saya tentu akan terus mengibarkan panji persatuan dan kesatuan,” ujarnya dihadapan para tokoh agama dan masyarakat.
Menurut AYEP ZAKI, Kota Sukabumi kini menempati posisi pertama, sebagai kota toleran di Jawa Barat dan peringkat ke-6 secara nasional, tentunya ini sebagai bukti nyata dari semangat kebersamaan dan kerja kolektif. Selain itu, Pemkot Sukabumi berhasil membentuk 33 Koperasi Merah Putih sebagai wadah kegiatan produktif masyarakat untuk menjauhkan warga dari paparan paham radikal.
Ini semua adalah hasil kolaborasi. Diakui AYEP ZAKI, Saya tidak bisa bekerja sendiri; Kota ini dibangun atas semangat gotong-royong. “Apa yang kami raih sekarang, termasuk menjadi kota toleran, merupakan prestasi seluruh warga,” tandasnya.
Sementara Mayjen SUDARYANTO menjelaskan, kalau semua kota bisa seperti ini. “Indonesia akan semakin kuat, tapi capaian ini tidak boleh membuat kita lengah, kita harus terus bekerja sampai titik maksimal,” tekannya.
Sedangkan Anggota DPR RI, Hj. DEWI ASMARA menekankan, pentingnya PANCASILA sebagai benteng pertahanan dari radikalisme. Ia juga mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa untuk lebih waspada terhadap informasi di era digital yang bisa menjadi pintu masuk paham ekstrem.
Ketimpangan ekonomi dan ketidak pastian geopolitik dunia, tegas Hj. DEWI ASMARA, bisa menjadi pemicu radikalisme. Maka penguatan ideologi PANCASILA harus terus dilakukan.
Seusai acara seremonial, AYEP ZAKI pada sejumlah awak media mengatakan bahwa, pencapaian kota dalam bidang toleransi, anti korupsi hingga peningkatan PAD akan terus diarahkan pada kegiatan-kegiatan produktif yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami ingin dari Sukabumi, lahir kontribusi besar untuk Indonesia,” tambahnya. (Agus Teguh/Aki Yunus).