Gus Toto Minta Gubernur Pram, Tindak Tegas Pengoplos Beras Premium

 

JAKARTA || Ekpos.com – Sejumlah produsen beras diduga melakukan praktik penipuan terhadap konsumen di Indonesia. Dimana sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, beras oplosan telah beredar hingga ke rak-rak supermarket dan minimarket. Beras tersebut dikemas seolah-olah berjenis premium, padahal secara kualitas dan kuantitas sangat tidak sesuai. Temuan itu merupakan hasil investigasi Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan. Mereka menemukan 212 merek beras yang tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label kualitas.

“Jika temuan itu, benar maka harus ditindak tegas. Ini menciderai rasa keadilan Masyarakat karena beras adalah komoditas pokok untuk pangan rakyat. Pemerintah supaya jangan ragu untuk menindak pelaku,” ungkap Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kemajuan Jakarta ( LAJU Jakarta), Muhammad Thohar melalui keterangannya, Selasa (15/7/2025).

Untuk Jakarta, Gus Toto panggilan akrabnya, melansir dari sejumlah media bahwa, BUMD FS diduga mengoplos beras premium dengan beras biasa dan menjualnya sebagai beras premium. Selain itu, FS diduga menjual beras dengan takaran kurang dari yang dicantumkan pada kemasan.

Tokoh Muda NU tersebut berharap bahwa, rumor keterlibatan BUMD FS tidak terbukti. Gus Toto meyakini, BUMD FS sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan juga bisa menjalnkan amanat dalam menjaga ketahanan pangan di Jakarta secara maksimal. “Semoga itu hanya sebatas rumor tentang FS. Namun demikian, saya menyarankan untuk FS tetap taat terhadap hukum dan menghadapinya secara baik jika memang tidak melakukan apa yang dirumorkan. Buktikan, karena ini bukan hanya masalah FS secara Perusahaan tetapi juga nama baik Pemprov DKI Jakarta,” kata Gus Toto.

Menurutnya, masyarakat tidak bisa dipungkiri pasti merasa kecewa, karena berharap mengkonsumsi beras yang baik namun mendapat informasi bahwa beras yang dikonsumsi adalah oplosan.

Untuk itu, Gus Toto menghimbau Masyarakat untuk lebih jeli dan selektifsaat membeli beras. “Masyarakat hendaknya menahan diri dan menunggu hasil resmi, sambil tetap berhati-hati saat membeli beras. Kenali ciri-ciri beras oplosan (warna, aroma, tekstur, berat aktual). Pemprov DKI harus menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk reformasi sistem distribusi pangan, memperkuat pengawasan BUMD dan melindungi konsumen dari kejahatan pangan,” tegasnya.

Gus Toto minta Gubernur DKI Jakarta, Pramono, harus diusut tuntas dan diproses secara hukum. Perlu kolaborasi intensif antara BUMD, Bulog dan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok beras. Sidak rutin harus digelar, terutama di pasar induk seperti Cipinang dan pelaku penimbunan atau pemalsuan beras harus diberi sanksi tegas.

“Instruksikan kepada Food Station untuk meningkatkan pengawasan distribusi beras, terutama di pasar-pasar yang mereka kelola. Evaluasi menyeluruh terhadap SOP dan mekanisme pengawasan di PIBC. Penguatan kerja sama dengan Satgas Pangan dan aparat hukum untuk razia dan penelusuran jalur distribusi. Peringatan keras terhadap direksi agar tidak lalai terhadap stabilitas dan keamanan pasokan pangan. Sanksi tegas bagi pelaku usaha nakal, termasuk pencabutan izin dan blacklist distributor,” pungkasnya. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Pangdam IV/Diponegoro Dampingi Menko AHY, Hadiri Pembukaan Pendidikan SMA Taruna Nusantara TA 2025/2026

Next Article

Danlanud Husein Sastranegara, Buka MPLS Sekolah Angkasa T.A 2025-2026

Related Posts