SEMARANG || Ekpos.com – “Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri beragam suku dan agama, yang disatukan dalam bingkai Kebhinekaan, dengan semangat persatuan berdasarkan Pancasila, maka nilai ini harus terus kita jaga”.
Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Demak yang juga sebagai pembina PGSI Kabupaten Demak, HS. Fahrudin Bisri Slamet, SE (FBS), usai mendampingi rombongan PGSI, yang melaksanakan Benchmarking di Sekolah Nasional Karangturi Kampus Graha Padma Boulevard Krapyak Semarang, Rabu (9 Juli 2025), yang disampaikan kepada sejumlah awak media melalui press release, pada hari Selasa (15/7/2025).
Benchmark ini, lanjutnya, dilakukan di Karangturi karena disini tumbuh kembang 6 agama dengan siswa yang beragam suku dan Multikultural, bisa berjalan bergandengan dengan baik tanpa adanya sedikitpun gesekan, tambah FBS yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Demak.
“Maka saya berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan juga Ibu/Bapak kepala Sekolah/ Madrasah, agar hal-hal positif bisa diterapkan di Kabupaten Demak, dengan cara menghadirkan 6 tokoh lintas Agama, dalam pekan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah, atau Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) bagi Madrasah,” pungkas FBS.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan yang didampingi oleh Kabid GTK, Endra Fathurrahman, dalam sesi Talkshow bertempat di Gedung Theater Karangturi, gedung Theater terbesar di Indonesia untuk lingkup sekolah, menyampaikan bahwa banyak inspirasi dan nilai positif yang bisa diusung untuk diterapkan di kabupaten Demak.
“Waow dan luar biasa!!, inilah kesan pertama saat saya menginjakkan kaki di kampus Sekolah Nasional Karangturi Graha Padma, semoga di Kabupaten Demak ada Sekolah yang bisa mewujudkan sarana seperti halnya Karangturi,” kata Haris.
Terkait nilai budaya dan Multikultural, Haris Wahyudi Ridwan menyampaikan sepakat dengan pak FBS.
“Salah satu upaya mencegah Intoleransi yang dapat menimbulkan perpecahan, maka ragam budaya dan agama yang multikultural, perlu diterapkan bagi generasi muda melalui bangku pendidikan, diantaranya saat MPLS bisa menghadirkan tokoh lintas agama,” tutup kepala dinas pendidikan.
Sementara itu, Ketua PGSI Demak, Noor Salim, menyampaikan bahwa, Keberagaman adalah Sunnatullah.
“Dalam pandangan Islam, Kebhinekaan dan Keragaman adalah bukti hukum alam (Sunnatullah), yang tidak akan berubah dan tidak bisa ditolak,” tandas Salim yang juga guru di Karangturi National School.
“Nilai budaya, toleransi serta karakter B3 (Baik, Berbakat, Bisa), diharapkan dapat diterapkan di semua jenjang Sekolah/Madrasah di Kabupaten Demak, dengan pengelolaan yang profesional serta pelibatan komite sekolah,” pungkas Salim. (Red).