SEMARANG || Ekpos.com – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Tahun Anggaran 2025 di jajaran Kodam IV/Diponegoro resmi dibuka secara serentak di empat wilayah, yakni Kodim 0710/Pekalongan, Kodim 0706/Temanggung, Kodim 0722/Kudus dan Kodim 0735/Surakarta. Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, masyarakat dan instansi terkait dalam mendukung percepatan pembangunan di wilayah pedesaan, sekaligus memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Pelaksanaan TMMD Reguler ke-125 mencakup berbagai sasaran fisik dan nonfisik yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. Di wilayah Kodim 0710/Pekalongan, kegiatan difokuskan di Desa Windurojo, Kecamatan Kesesi, dengan sasaran utama berupa pengaspalan jalan sepanjang 977,5 meter, pemasangan enam unit lampu PJU, serta penataan lahan baru SMP 1 Atap Windurojo. Di samping itu, juga dilakukan pembangunan sumur bor, pipanisasi, ketahanan pangan, rehab rumah tidak layak huni (RTLH), penanganan stunting, serta penanaman 500 batang pohon di lahan Perhutani.
Sementara itu, Kodim 0706/Temanggung melaksanakan pembangunan infrastruktur di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, berupa pengecoran jalan sepanjang 800 meter, pembangunan TPQ dan Poskamling. Di samping itu, juga dilaksanakan program unggulan KASAD seperti pembangunan tiga titik sumur bor, MCK keluarga, penanaman pohon jambu merah, rehab RTLH dan instalasi hydram, serta berbagai kegiatan penyuluhan dan pelayanan masyarakat. Di Kodim 0722/Kudus, sasaran utama berada di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, dengan kegiatan betonisasi jalan sepanjang 1.250 meter, pembangunan jembatan, rehab enam unit RTLH, pembuatan jamban, pembangunan enam sumur bor dan rehabilitasi tempat ibadah. Di Kota Surakarta, Kodim 0735/Surakarta mengerjakan perbaikan saluran air sepanjang 586 meter menggunakan u-ditch, serta rehab satu unit RTLH dan MCK.
Program TMMD ini juga dilengkapi dengan beragam kegiatan nonfisik, seperti penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, sosialisasi pencegahan stunting, bahaya narkoba, pemanfaatan media sosial, UMKM, mitigasi bencana, serta pelayanan administrasi kependudukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup masyarakat, terutama di daerah tertinggal.
Secara keseluruhan, TMMD Reguler ke-125 di jajaran Kodam IV/Diponegoro menggelontorkan total anggaran lebih dari Rp6 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, kementerian terkait, CSR perusahaan seperti PT Djarum dan BAZNAS, serta swadaya masyarakat. Rinciannya meliputi Rp1,2 miliar untuk Pekalongan, Rp689 juta untuk Temanggung, Rp2,8 miliar untuk Kudus dan Rp1,7 miliar untuk Surakarta.
Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo K.P., S.Sos, M.Tr. (Han), pada Rabu (23/7/2025) menyampaikan bahwa, TMMD bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan bagian dari strategi pertahanan semesta untuk memperkuat ketahanan wilayah dari tingkat Desa.
“TMMD merupakan bukti bahwa TNI hadir untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Program ini dirancang tidak hanya untuk membangun jalan atau fasilitas umum, tetapi juga membangun semangat gotong-royong, wawasan kebangsaan dan ketahanan sosial di tengah masyarakat,” ujarnya.
Melalui pelaksanaan TMMD ini, akan menjadi wujud kontribusi dan kehadiran TNI dalam membangun negeri. TMMD bukan hanya menjadi sarana membangun infrastruktur desa, tetapi juga sebagai instrumen penting dalam mempererat hubungan antara TNI dan rakyat, serta membangun ketahanan wilayah dari bawah. (Red/Pendam IV/Dip).