Pemuda Antapani Ciptakan Sepeda Listrik Canggih Dari Barang Bekas

BANDUNG, BEDAnews.com – Warga Jalan Sariwates Kelurahan Antapani kidul, kecamatan Antapani, Taufiqul Rahman (19) menciptakan sepeda listrik yang mampu berjalan hingga kecepatan 60 km/jam.

Karyanya Taufiqul yang dinamai ‘Vector’ itu, diciptakannya saat dirinya memanfaatkan waktu libur kuliah. Saat ini ia berkuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Taufiqul merakit sepeda dari nol sampai mampu digunakan dengan memanfaatkan barang bekas, hanya membutuhkan waktu 14 hari saja. Wowwww! It’s amazing.

“Dua minggu itu mulai dari nol. Kerangka, kelistrikannya dan sistem, seperti software,” ucap pemilik akun instagram @rtaufiqulrtrh.

Untuk bahan, ia memanfaatkan bahan bekas di bengkel. Seperti frame sepeda yang ia manfaatkan kembali.

“Bahan bekas itu seperti besi yang ada di bengkel dimanfaatkan juga. Kelistrikannya saya buat sendiri juga,” ujarnya Senin (15/3/2021).

Berbeda dengan sepeda listrik seperti biasanya, ia merancang sepeda ini mulai dari kecepatan, keamanan dan kenyamanannya. Untuk kapasitas listrik mencapai 1.000 Watt.

Tak hanya itu, meskipun masih prototipe fitur keamanannya juga canggih guys.

Mulai dari finger print, menggunakan kartu, remote dan terkontrol mengunakan aplikasi di smartphone.

“Menerapkan fitur keamanan. Mulai dari finger print, kartu, remote dan terkontrol menggunakan smartphone di android juga IOS,” jelasnya.

Dengan daya baterai 1.000 Watt, tak perlu lama melakukan isi ulang listrik. Cukup 2,5 jam saja baterai sudah penuh dan bisa digunakan kembali.

“Pengisian listrik sekitar 2,5 jam itu sudah full. Saya buat simpel. Di sepeda tinggal pasangkan kabel dan masukan ke sumber listrik,” jelasnya.

Lebih kerennya lagi, ia pun menciptakan aplikasi agar mengetahui posisi sepeda.

“Untuk nama (aplikasi) sih belum ada ya. Tapi ini nantinya bisa digunakan ke sepeda yang lainnya,” katanya.

“Bisa mengontrol aktivitas sepeda juga bisa kontrol letak sepeda. Jadi vitur keamanan ini bisa menjamin kondisi sepeda dengan GPS,” tambahnya.

Taufiqul yang hobi adventure mengaku sejak kelas 4 Sekolah Dasar sudah menyukai teknologi kelistrikan. Sedangkan ia kuliah di jurusan Teknik Fisika.

Taufiqul sebagai pemuda merupakan contoh bagi masyarakat khususnya pemuda untuk tetap berinovasi.

“Umur muda itu berkarya. Dimanfaatkan dengan baik, jangan menyesal diakhir. Karena waktu muda itu harus mengambil risiko untuk berinovasi menghasilkan karya,” ucapnya. (Arif)

Total
0
Shares
Previous Article

Legenda Encas Tonif, Harapkan Persib Bandung Lebih Berjaya

Next Article

Kolaborasi Masyarakat Tionghoa, RS Kebonjati, Dan Pemkot Bandung Masifkan Vaksinasi Covid-19

Related Posts