Jakarta – ekpos.com – Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98, Sayed Junaidi Rizaldi cukup menyayangkan pernyataan seorang yang ngaku ahli wabah dan menuduh Menteri BUMN, Erick Thohir seorang pembohong.
“Saya berkali – kali menonton video pernyataan Erick Thohir tersebut, tidak ada kalimat yang menyatakan ivermectin itu obat, tapi sebagai terapi, saya sarankan jika mau berpendapat, punya dulu refrensi yang kuat, jangan asal bunyi, asal nyaring, kita semua lagi fokus soal pandemi ini, covid ini tidak ada obatnya, semua alternatif pasti dicoba, kayak dulu saya pernah sakit kuning waktu sekolah, ampe makan kutu dalam pisang, sudahlah berpolemik,” tegas lulusan pasca sarjana UI ini.
Sebelumnya, Erick Thohir dalam kunjungannya ke Indofarma pada Senin (21/6) mengatakan bahwa Ivermectin telah siap untuk di produksi.
“Tentu ini kita juga sedang lakukan uji stabilitas. Karena itu obat ivermectin yang diproduksi Indofarma ini, pada saat ini kita sudah mulai produksi. Dan insyaAllah dengan kapasitas 4 juta sebulan ini bisa menjadi solusi juga untuk bagaimana COVID-19 ini bisa kita tekan secara menyeluruh,” ujar Erick Thohir.
Ivermectin, obat yang sudah diproduksi BUMN farmasi PT. Indofarma (Persero) Tbk, disebut-sebut efektif untuk terapi mengatasi COVID-19. Obat ini sebelumnya dikenal sebagai obat cacing.
“Hari ini juga kami ingin menyampaikan obat Ivermectin, obat antiparasit, sudah keluar hari ini sudah mendapatkan izin BPOM,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir, Senin (21/6).
Erick menyebut, Ivermectin bukan merupakan obat COVID-19 melainkan obat ‘terapi COVID-19’. Obat ini akan digunakan sebagai salah satu terapi.
“Tapi diingatkan ini hanya terapi, bukan obat COVID-19. Ini bagian salah satu terapi, seperti juga pavirafir atau oseltamivir, itu untuk antiviral tapi dalam kondisi yang memang sudah menuju berat,” tegas Erick.
“Anak bangsa seperti Erick ini bekerja untuk Merah Putih, beliau sudah Sultan, apalagi sih dicarinya selain berbhakti untuk tanah air ini, jadi tuduhan atau sentimen negatif itu hanya cara orang menghambat kerja Erick aja,” ujar Sayed menutup pembicaraannya. (Red).