Wakil Ketua MPR: Pendekatan Ketuhanan Dibutuhkan Dalam Upaya Menghadapi COVID-19 Yang Terus Meningkat

Jakarta – ekpos.com – Pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 sampai 20 Juli mendatang. Langkah kebijakan PPKM Darurat tersebut sebagai upaya untuk menekan laju peningkatan jumlah kasus covid-19 yang belakangan sangat signifikan.

Meski demikian, menurut Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani, ada cara yang tidak kalah pentingnya dalam upaya menekan laju peningkatan covid-19, yakni dengan meningkatkan ibadah spiritualitas kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Peningkatan spiritualitas dengan beribadah sejalan dengan meningkatnya iman dan imun seseorang.

“Sebagai bangsa yang berke-Tuhanan yang Maha Esa, maka peningkatan spiritualitas kita kepada Allah itu menjadi penting bagi seseorang supaya iman kita menjadi kuat, karena hal itu bisa memperkuat imun. Sehingga kita dapat terjaga dan terhindar dari bahaya covid-19,” ujar Muzani, Jum’at (9/7).

“Sebab, dalam situasi seperti ini, selain taat kepada protokol kesehatan dan aturan PPKM Darurat, dibutuhkan kesabaran yang ekstra bagi semua pihak agar dapat menahan diri untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Salah satunya juga dengan meningkatkan spiritualitas peribadatan kita kepada Allah SWT,”  imbuhnya.

Menurut Muzani, dalam situasi pandemi covid-19 yang terus meningkat ini dibutuhkan kesabaran dan kesadaran sosial yang tinggi. Setiap individu juga harus menyadari bahwa dengan berdiam diri di rumah (#DiRumahAja) juga merupakan suatu ibadah agar terhindar dari covid-19.

“Kita saat ini membutuhkan kesabaran dan kesadaran sosial yang kuat. Supaya kesabaran dan kesadaran sosial itu bermakna dan bermanfaat, maka setiap orang harus menyadari bahwa tidak beraktivitas di luar rumah atau #DiRumahAja merupakan suatu ibadah agar kita terhindar dari penyakit,” jelas Sekjen Partai Gerindra itu.

Dalam keyakinan kita semua bahwa penyakit itu datang dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Demikian juga kesembuhan dan kesehatan juga datang dari Allah. Maka covid pun juga demikian, dengan tanpa mengesampingkan upaya untuk terus mentaati protokol kesehatan, berakvitas di rumah, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak.

“PPKM Darurat akan bisa lebih bermakna dan bermanfaat apabila kita semua melakukan upaya atau pendekatan transendental (kerohanian) dalam menghadapi situasi pandemi covid seperti sekarang ini,” tutur Muzani yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu.

“Pendekatan ketuhanan harus dianggap sebagai sebuah pendekatan tertinggi dalam setiap ikhtiar kita dalam menangani setiap masalah, setelah semua cara telah kita lakukan menurut prosedur dan aturan tata caranya. Dan kepasrahan kepada Tuhan atas apa yang terjadi merupakan bentuk keimanan kita dalam beragama,” pungkas Muzani.

Diberitakan sebelumnya, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia terus meningkat. Pada Kamis (8/7) kemarin, jumlah penambahan kasus positif harian di Indonesia mencapai 38.391ribu jiwa. Angka tersebut merupakan penambahan harian kasus positif tertinggi ketiga di dunia setelah Brazil dan India. Sementara angka kematian harian akibat covid-19 di Indonesia juga mencapai 1.040 jiwa.

Jumlah tersebut merupakan angka kematian harian tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Letkol Inf Muchlis Gasim: TMMD Fisik dan Non Fisik Mencapai 90 Persen, 18 Unit RTLH dan Renovasi Masjid

Next Article

Oded Ajak Masyarakat Konsisten Prokes dan KIuti Kebijakan PPKM

Related Posts