CIMAHI – Ekpos.com >> Setelah dua belas hari pelaksanaan PPKM Darurat (3-15 Juli 2021) Plt. Wali Kota Cimahi Letkol (Purn) Ngatiyana bersama jajarannya Satgas Covid-19 Kota Cimahi dan OPD terkait menggelar rapat evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat yang diberlakukan mulai tanggal 3 – 20 Juli 2021, bertempat di Aula Gedung A Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi, Kamis (15/07/2021)
Evaluasi membahas seputar berbagai kendala yang dihadapi selama implementasi PPKM Darurat yang sudah dilaksanakan selama 12 hari, meliputi diantaranya kemampuan Rumah Sakit (RSUD), ketersediaan tenaga kesehatan, ketersediaan tabung oksigen dan obat-obatan, keterbatasan lahan pemakaman, percepatan pelaksanaan vaksinasi serta kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan selama penerapan PPKM Darurat.
Pada hari ini Satgas Covid-19 Kota Cimahi melaksanakan evaluasi pelaksanaan PPKM selama 12 hari membahas apa kendala, kekurangan dan sebagainya, salah satunya bagaimana upaya kita menekan penyebaran covid-19 di Kota Cimahi ini bisa menurun, tandas Ngatiyana
Selanjutnya Ngatiyana menyampaikan Memang masih zona merah di Kota Cimahi akan tetapi masih bisa menekan sedikit demi sedikit untuk menurunkan yang positif. Untuk BOR (Bed Occupancy Rate) Kota Cimahi yang minggu kemaren semula 93,63 sekarang turun menjadi 89,43 artnya penggunaan tempat tidur di rumah sakit sudah menurun berarti sudah mulai banyak yang sembuh. Selanjutnya dengan naik turunnya pasien diharapkan masyarakat menyadari bahwa covid-19 masih ada sehingga warga diharapkan saling menjaga, saling disiplin dengan protokol kesehatan dan ikuti instruksi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kota Cimahi. Kita juga cek mengenai tenaga kesehatan, Alhamdulillah kita dapat (bantuan) dari Poltekes, STIKES Unjani, STIKES Budi Luhur, yang membantu pelaksanaan vaksinasi di Kota Cimahi, sebentar lagi kita akan buka vaksinanasi untuk usia 12 – 17 tahun.
Selanjutnya dalam pelaksanaan PPKM Darurat alhamdulillah kita dibantu dari TNI, POLRI, Kejaksaan yang telah Bersama-sama dengan Satpol PP, BPBD, dan ASN yang diperbantukan dari tiap dinas sehingga bisa berjalan pelaksanaan operasional dilapangan.
Disampaikan juga oleh Ngatiyana, selama PPKM Darurat Kota Cimahi menghadapi kendala kekurangan tabung oksigen dimana warga yang melakukan isolasi mandiri menghadapi kelangkaan/kekurangan oksigen, sehingga sampai ada yang meninggal dunia. seiring dengan tingginya kasus positif Covid-19 saat ini Ngatiyana akan berupaya menyiapkan tenaga kesehatan dan pengadaan tabung oksigen terutama dalam menghadapi kemungkinan terjadinya puncak penyebaran kasus Covid-19 pada bulan Agustus mendatang.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi perkembangan kasus Covid-19 di Kota Cimahi sampai dengan tanggal 14 Juli 2021 konfrimasi positif sebanyak 9.429 (+179), positif aktif 1.184 (isolasi mandiri sebanyak 1.184), sembuh 8.063 dan meninggal 182 orang.
Hadir pada rapat evaluasi tersebut Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, para Asisten di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Cimahi, Direktur RSUD Cibabat, beserta segenap Kepala OPD yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cimahi. (Haryadi)