Jakarta – ekpos.com – Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98, Sayed Junaidi Rizaldi, M.Si atau biasa dipanggil Pakcik, menilai, meningkatnya elektabilitas Erick Thohir melebihi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga yang juga seorang Menteri dan Ketua DPR RI, Puan Maharani yang berasal dari PDIP, itu hal yang sangat anti mainstream, apalagi survey dilakukan oleh Indikator Politik seperti yang dikutip dari detik.com.
Erick Thohir masuk bursa calon presiden (capres) 2024 di survei Indikator Politik. Posisi Erick Thohir mengungguli Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPR RI dari PDIP, Puan Maharani. Survei ini dilakukan pada 30 Juli 4 Agustus 2021.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Total responden sebanyak 1.220 orang.
Sementara itu, toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. “Padahal Erick Thohir itu bekerja sesuai arahan pak Presiden yaitu menanggani pandemi ini, dari soal ketersediaan vaksin, ketersediaan fasilitas kesehatan, ketersediaan oksigen dan sebagainya, bukan pula masang baleho, konsolidasi massa karena Erick fokus agar pandemi ini bisa tertanggani dengan baik dan maksimal,” tegas lulusan pasca politik UI ini, Jum’at (27/8).
Sementara itu, Direktur Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi menyebut, Erick Thohir berada pada urutan kesepuluh dengan elektabilitas 1,6%.
Adapun Airlangga Hartarto di urutan ke-12 dengan elektabilitas 1,1% dan Puan Maharani di urutan ke-14 dengan 0,4%,” ujar Burhanudin, dalam konferensi pers virtual, Rabu (25/8/2021).
“Saya berpendapat elektabilitas Erick ini meroket karena rakyat melihat Erick tergambarkan sebagai sosok pekerja keras, bersemangat yang tinggi. Saya yakin, jika terus dimaintenance bukan tidak mungkin lebih melejit padahal mesin politik Erick belum bekerja sama sekali,” ujar Pakcik menutup pembicaraan. (Red).