KAB. BANDUNG, — Dalam rangka penanggulangan pencemaran Daerah Aliran Sungal (DAS) Citarum yang diakibatkan oleh Limbah Kotoran Hewan (KOHE), Tim Satuan Tugas telah melakukan berbagai aksi di antaranya pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk organ.
Saat ini para peternak sudah banyak yang mengolah limbah kotoran ternaknya menjadi pupuk organik, di antaranya peternak Anggota Koperasi Petemakan Bandung Selatan (KPBS). Kelompok peternak ini telah memiliki pasar sendiri yaitu Perkumpulan Lembaga Sosial Pemerhati Lingkungan dan Kelestarian Alam “Leuwi Keris Hejo” yang siap membeli limbah kotoran dalam jumlah banyak yaitu sekitar 3.500 ton.
Menandai sinergi antara peternak dengan pengolah limbah, maka dilakukan pengiriman perdana pupuk organik pada Kamis 2 September 2021 di Kantor KPBS Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dalam acara tersebut dilakukan pula penandatangan MoU antara bank bjb Cabang Soreang dengan Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) terkait Pemanfaatan Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bank bjb bagi peternak milenial anggota KPBS Pangalengan. Serta penyerahan buku rekening DPLK kepada 10 Peternak Milenial sapi perah terpilih anggota KPBS. Selanjutnya secara bertahap dilakukan pendaftaran kepesertaan DPLK untuk 500 peternak milenial lainnya.
DPLK bank bjb merupakan program pensiun iuran pasti yang dapat dimiliki oleh siapapun dari berbagai kalangan profesi, tak terkecuali untuk para peternak. Dengan keikutsertaan pada program DPLK bank bjb, peserta dapat menentukan usia pensiun yang dapat dipilih mulai dari 45 tahun sampai dengan 65 tahun. Dengan Iuran DPLK yang terjangkau, yaitu minimal Rp. 100.000,- untuk setoran awal, dan iuran selanjutnya minimal Rp. 50.000,- tentunya program ini sangat menarik untuk diikuti oleh para peternak milenial.
Acara pengiriman perdana pupuk organik ini dihadiri secara online oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Sementara yang hadir di lokasi antara lain Bupati Bandung Dadang Supriatna, perwakilan Dirjen PKH Kementan RI, Ketua KPBS Pangalengan, Ketua Leuwi Keris Hejo, serta dari bank bjb Pemimpin Divisi UMKM, Pincab Cabang Soreang, serta Pemimpin Unit DPLK.
Di tempat terpisah, Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan bank bjb mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan usaha pengolahan pupuk organik. Menurutnya, langkah ini dapat menginspirasi peternak lainnya agar tidak membuah kotoran ternak ke sungai. Justru sebaliknya, dari kotoran itu peternak bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
“bank bjb berharap langkah yang dilakukan para peternak dan pengolah limbah kotoran ternak ini dapat menanggulangi pencemaran di daerah aliran sungai dan kotoran yang diolah menjadi pupuk organik memberikan penghasilan tambahan bagi pihak yang terlibat di dalamnya. Kami akan memberikan dukungan penuh kepada peternak yang memiliki keinginan kuat mengoptimalkan usahanya sesuai dengan semangat bank bjb untuk bertumbuh dan berkembang bersama para mitra,” jelas Widi. *