CIMAHI-Ekpos.com >> Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana melakukan peninjauan langsung pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 dimasa penerapan PPKM level 3 di Kota Cimahi di SMPN 1 Cimahi pada Senin (6/09/21).
Dalam kunjungan di sekolah tersebut beliau melihat dan mengecek langsung bagaimana kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan pada uji coba pembelajaran tatap muka yang diselenggarakan oleh SMPN 1 Cimahi, seperti mengecek daftar periksa dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Salah satu yang menjadi faktor petimbangan diberikannya izin pembelajaran tatap muka oleh pemerintah daerah pada penerapan PPKM level 3 adalah kesiapan satuan pendidikan sesuai dengan daftar periksa. Sederet persiapan wajib dipenuhi oleh satuan pendidikan, antara lain sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, toilet bersih, disinfektan, adanya akses fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan penerapan wajib masker, pengecekan suhu tubuh dengan thermogun, memiliki pemetaan warga satuan pendidikan, serta adanya persetujuan dari komite sekolah/ perwakilan orang tua siswa juga turut menjadi tugas bagi satuan pendidikan bersama pemerintah daerah yang harus dirampungkan ketika akan menggelar pembelajaran tatap muka.
Hal ini imaksudkan untuk menjamin kesehatan serta keselamatan seluruh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, serta masyarakat. Protokol yang wajib diterapkan oleh sekolah pada uji coba PTM antara lain meliputi :
1. Menjaga jarak minimal 1,5 mete2. Membatasi jumlah peserta didik di dalam kelas yakni sebanyak 18 orang/33% pendidikan dasar dan menengah;
3. Jadwal belajar dengan sistem shifting (bergiliran);
4. Menggunakan masker;
5. Mencuci tangan memakai sabun / menggunakan hand sanitizer;
6. Menerapkan etika batuk dan bersin;
7. Harus dalam kondisi sehat
8. Tidak diperbolehkan istirahat di luar kelas / ke kantin;
9. Tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan selain KBM;
“Alhamdulillah hari ini saya melaksanakan peninjauan langsung tentang pelaksanaan PTM atau yang berada di SMPN 1 Cimahi Kota Cimahi…saya melihat tiap tiap ruangannya, kapasitas, jarak antara siswa dengan siswa sudah memenuhi syarat….kemudian sistem pembelajarannya dengan shif (bergiliran) sehingga dapat berjalan dengan baik,” tutur Ngatiyana.
Ditambahkan Ngatiyana, sebenarnya kalau persyaratan sekolahnya menurut saya sudah bagus yah, baik rute dari masuk dan bagaimana rute keluarnya, tempat cuci tangan sebelum masuk kelas ada, hand sanitizernya juga saya cek anak-anak membawa bekal makanan karena pembelajaran ini dimulai jam 07.00 sd pukul 11.00 WIB, ini kita anjurkan karena di sekolah tidak ada kantin.
“Sistem pembelajarannya juga ada yang belajar melalui daring/zoom, jadi 33 % masuk kelas yang lain daring kemudian besok bergantian…hari ini ada 24 kelas yang tatap muka kemudian besok bergantian lagi…. PTM ini berjalan setiap hari Senin, Rabu dan Jum,at… mudah mudahan uji coba pembelajaran ini dapat berjalan dan berhasil dengan baik ” tutur Ngatiyana.
Lebih lanjut Ngatiyana menjelaskan bahwa jika dalam uji coba pembelajaran tatap muka di tingkat SMP yang seluruhnya ada 44 sekolah dengan kapasitas siswa yang masuk sebanyak 33%, kemudian tingkat TK ada 212 sekolah dengan kapasitas hanya 5 siswa ternyata berdampak tidak baik terutama pada peningkatan kasus Covid-19 di Cimahi maka uji coba pembelajaran tatap muka akan kita hentikan lagi dan kita evaluasi lagi baiknya seperti apa. (Dro/Cil)