BANDUNG – Ekpos.Com >> Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menuturkan, sektor pendukung digitalisasi, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah mengelola 271 aplikasi. Baik itu sebagai sistem pengelolaan internal pemerintahan ataupun dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam dua tahun terakhir, sambung Oded, jumlahnya terus bertambah. Inovasi pun terus berkembang. Ini sebagai bagian dari penanganan pandemi Covid-19 yaitu meminimalisir kontak langsung saat pelayanan.
“Alhamdulilah program digitalisasi sedang dioptimalisasi. Konsep smartcity ini terus kita integrasikan, karena memang harus turut juga didukung dengan smart people dan smart goverment,” ucap Oded saat dialog interaktif di Radio PRFM, Jumat, (24/9/2021).
Guna meningkatkan layanan, Oded menyatakan, saat ini pihaknya tengah menyusun database integrasi aplikasi berdasarkan layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elaktronik (SPBE). Yaitu layanan administrasi publik maupun layanan internal pemerintahan.
Di kesempatan itu, Oded memaparkan tentang pengelolaan 201 aplikasi perangkat daerah dan 70 aplikasi perusahaan daerah. Termasuk salah satunya adalah aplikasi Manajemen Bandung Kinerja (Mang Bagja), yang digunakan untuk memantau kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Bandung.
Juga tentang aplikasi Selesai Dalam Genggaman (Salaman) yanh memudahkan pelayanan seluruh keperluan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Serta aplikasi Bandung Integrated Online Licensing Application (Biola) sebagai layanan Online Single Submissions (OSS) bagi masyarakat yang hendak mengurus perizinan.
“Baik pelayanan perizinan, perpajakan, pendidikan, kesehatan maupun lainnya melalui Diskominfo kami terus berupaya mengintegrasikan berbagai aplikasi untuk mengakses layanan tersebut,” ujarnya.**