Pangkalan Bun – ekpos.com – Pemanfaatan media sosial dengan cara yang postif, akan menghasilkan hal yang sangat berguna bagi kehidupan.
Salah contohnya yang diambil oleh Serka Yanto, Babinsa 1014-06/Sukamara, Kodim 1014/Pbn, Korem 102/Pjg, Serka Yanto membudidayakan pengolahan peternakan madu lebah madu kelulut, yang awalnya terinspirasi dari YouTube.
Karena ketekunan dan pandai membaca peluang, Babinsa yang berkelahiran di Sambas, mengolah madu menjadi tambahan penghasilan yang produktif.
Hal ini menarik perhatian Danrem 102/Pjg, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, S.E., M.M saat kunjungan kerja ke Kodim setempat, pada Senin (25/10).
“Saya terinspirasi oleh You Tube, tentang pembudidayaan madu klulut. Hal yang menambah motivasi saya, karena madu sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh, apalagi saat pandemi covid-19 saat ini. Selain itu, Budi daya madu klulut belum banyak dikelola di Sukamara,” tuturnya mengawali pembicaraan.
Dituturkan oleh Serka Yanto, kelebihannya kita budidaya madu kelulut ini kita hanya modal 1 kali artinya kita tidak repot mencari makan atau tidak repot memberi makan, jadi lebah itu mencari makan sendiri akan tetapi sebelum kita beternak budidaya madu kelulut kita harus menyiapkan lokasinya dulu kita harus banyak menanam bunga di sekitar sarang lebah madu kelulut tersebut. Kalau kita tidak menyiapkan kembang untuk kelulut itu nanti akan lari atau migrasi ketempat yang banyak lain yang banyak bunganya.
“Kelulut yang kita ternak ini merupakan jenis lebah tanpa sengat dan tidak ganas. Saat ini mulai dilirik sebagai potensi madu lebah yang mulai banyak digemari karena rasanya yang unik, yaitu dari jenis Trigona atau dikenal pada tingkat lokal dengan nama Kelulut Trigona atau kalau di masyarakat Kabupaten Sukamara disebut Kelulut beruang,” tandasnya lebih lanjut.
Lebih lanjut, Babinsa dengan pangkat Serka ini menambahkan, walaupun dalam berjalannya waktu terkadang menemukan kegagalan namun kegagalan itu merupakan keberhasilan yang tertunda. Motivasi saya terus belajar dan belajar, sehingga Alhamdulillah sampai saat ini kurang lebih sudah 300 sarang atau kurang lebih 300 koloni yang saya kelola,” pungkasnya.
Khasiatnya bagi kesehatan dan stamina tubuh serta harga jual yang tinggi, dan bisa menjadi alternatif usaha bagi masyarakat pedesaan apabila dikelola dengan tepat.
Hasil yang diperoleh selama ini, kalau kemarau dan musim kembang hasilnya mencapai tidak kurang dari kurang 60 liter, tetapi kalau cuaca seperti ini kurang lebih 35 sampai 40 liter.
Rata-rata panen persatu bulan setengah. kemudian dijual dengan harga per liter Rp. 500.000,- di sekitar Sukamara. Ke depan akan kami kembangkan pemasaran ke daerah lain.
Danrem 102/Pjg, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, S.E., M.M sangat mengapresiasi budidaya klulut oleh Babinsa Kodim 1014-06/Sukamara, dengan menyatakan, ini terobosan yang hebat, pandai memanfaatkan peluang melalui medsos. “Ini merupakan salah satu bentuk UMKM yang harus dikembangkan. Ke depan bisa dipasarkan dengan label madu klulut Panju Panjung Berkah,” tandasnya mantap.
Di akhir penuturan, Danrem menegaskan, ini merupakan salah satu wujud pengamalan delapan wajib TNI, pungkasnya. (Red/Penrem 102/Pjg).