FIMD: Generasi Muda, Potensial Menjadi Pemimpin

Teks foto: Koordinator Forum Indonesia Masa Depan (FIMD), Nicolo Machia Fely (Foto: Istimewa).

Jakarta – ekpos.com – Koordinator Forum Indonesia Masa Depan (FIMD), Nicolo Machia Fely menyampaikan pandangan mengenai perlunya tokoh muda Indonesia muncul dalam kepemimpinan nasional mendatang melalui Pilpres tahun 2024.

Nicolo Machia Fely menyebut, elit politik di Indonesia banyak berasal dari kalangan generasi berusia di atas 50 tahun. Padahal saat ini banyak tokoh muda yang potensial untuk menjadi pemimpin.

“Pada sisi lain, politik kebangsaan saat ini dipandang sudah tidak sehat dengan pemberlakuan presidential threshold 20 persen karena menghambat tokoh potensial, termasuk dari kalangan tokoh muda untuk maju memimpin bangsa ke depan,” ujar Nicolo, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (7/11/2021).

Menurutnya, presidential threshold atau syarat ambang batas pencalonan presiden menjadi akar persoalan. Karena itu sejumlah parpol, tokoh, dan pengamat menilai prosentase ambang batas parlemen harus diturunkan.

“Tujuannya agar partai-partai politik yang lolos dalam Pemilu dapat membentuk lebih banyak koalisi serta memunculkan lebih banyak pasangan untuk diajukan sebagai capres dan cawapres,” katanya.

Menurut Nicolo, meskipun presidential threshold 20 persen secara legal formal dimungkinkan oleh konstitusi, namun dalam konteks demokrasi yang sehat, ketentuan itu jauh dari harapan kehidupan demokrasi yang cerah. Tokoh-tokoh muda dikuatirkan sulit muncul di Pilpres 2024, terimbas oleh desain politik dimaksud.

Koordinator FIMD kemudian mengingatkan sejarah kepemimpinan nasional di masa silam saat awal kemerdekaan. Bung Karno menjadi Presiden di usia 44 tahun, bahkan Perdana Menteri Indonesia saat itu, Sutan Sjahrir baru berusia 36 tahun dan tercatat sebagai Perdana Menteri termuda di dunia.

“Politik Indonesia di masa silam itu milik generasi muda,” kata alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu sambil
berharap, agar tokoh muda lebih banyak muncul di publik melalui pemikiran-pemikiran kebangsaannya yang mencerahkan.

Disebutkan, FIMD akan terus mendorong tokoh muda supaya mulai bergerak menyusun konsepsi Indonesia masa depan. Saat ini sudah banyak tokoh muda yang potensial menjadi pemimpin seperti Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), Taj Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah) dan Asrorun Ni’am Sholeh (aktivis muda Nahdlatul Ulama).

Figur lain di antaranya Agus Harimurti Yudhoyono (Ketua Umum Partai Demokrat), Najwa Shihab (jurnalis, aktivis perempuan) dan Dian Sastrowardoyo (publik figur, aktivis perempuan).

Nicolo menambahkan, FIMD bermaksud menggelar konferensi tokoh muda masa depan dengan mengajak sejumlah tokoh muda untuk menyerap suara-suara masyarakat bawah di berbagai daerah.

“Kami berharap perpolitikan nasional mengakomodir tokoh muda untuk maju sebagai Capres/Cawapres 2024 sebagaimana dulu kepemimpinan nasional ada di tangan generasi muda,” harap Nicolo. (Red).

 

Total
0
Shares
Previous Article

Babinsa Serma Cece: Kerja Bakti Wujudkan Kebersamaan dan Kekompakan

Next Article

Bandung Lautan Sampah, Jadi Tamparan di Era Kang Pisman

Related Posts