SILATURAHMI KEMENAG DENGAN PGSI, INI YANG DIBAHAS

 

Jakarta – ekpos.com – Pengurus Besar Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PB. PGSI) melakukan Silaturahmi dan Audiensi ke Kementerian Agama Republik Indonesia yang beralamat di jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta.

Kehadiran Tim PB.PGSI diterima oleh Direktur GTK Kemenag RI, Muhammad Zain, didampingi Kasubdit Bina MA/MAK, Muhammad Sidiq Sisdiyanto, Kasi Bina MA/MAK, Yeni Sulserawati, Dr. Ani dan sejumlah Kasubdit lainnya, berlangsung mulai Pukul 10.15 Wib, Rabu (15/12/2021).

Ketua PB. PGSI, Dr. Muhammad Fattah, M.Pd.I didampingi oleh sejumlah Pengurus PB dan Perwakilan PW/PD PGSI, diantara Asep Sudarsono, Ketua PW.PGSI Lampung beserta Deni Hartono dan Istirokhah. Sementara dari Jawa Tengah ada Nur Azizah PD.PGSI Pemalang.

Dalam paparanya, Moh Fattah menyampaikan bahwa, diantara tujuan Audiensi PGSI adalah untuk menagih janji Kemenag RI guna menyelesaian SK Inpassing Guru Madrasah, sebagaimana dijanjikan oleh Direktur GTK Suyitno, saat PGSI audiensi tahun 2019.

“Tujuan kami Audiensi dan Silaturrakhmi diantaranya untuk menagih janji Kemenag guna menyelesaikan Inpassing. Saat itu dijanjikan akan diselesaikan akhir tahun 2019, lalu mundur awal 2020, molor lagi akhir 2020. Tapi hingga akhir 2021 kok gak ada kabar?, makanya hari ini PGSI bersilaturahmi untuk mempertanyakan hal tersebut,” tutur Fattah.

Kami juga mohon agar dana Inpassing terhutang mulai 2011 sampai 2015, bisa dibayarkan. Jika Kemenag sungguh-sungguh, Insya Allah bisa. “Tentu sangat tidak elok, negara berhutang dengan para guru swasta yang gajinya masih jauh dari layak, antara 150 ribu sampai 300 ribu? Kan aneh!,” tandas Fattah.

Selanjutnya secara marathon, beberapa Pengurus PGSI yang turut hadir menyampaikan beberapa hal:

1. Berlakukan kenaikan golongan Inpassing secara berkala dengan memperhitungkan masa bakti mengajar.

2. Permudah syarat mengikuti PPG dan pretes PPG mapel Umum maupun PAI dibawah Kemenag.

3. Hapus pemberkasan syarat pencairan sertifikasi yang diulang ulang setiap bulan, karena hal itu pemborosan dan menyita waktu guru untuk fokus Pembelajaran. Akan lebih efisien 6 bulan sekali saat awal semester bersamaan penerbitan SKBK.

4. Buka kuota PPPK bagi guru Madrasah di Madrasah Swasta dan guru PAI di Sekolah Negeri/Swasta. Berikan usulan kuota pada Menkeu dan Menpan/RB, dan tempatkan guru P3K di Madrasah asal.

5. Bayarkan kekurangan Tunjangan Iinsentif GBPNS yang baru dibayar 8 bulan, karena hak guru GBPNS adalah 12 bulan. Jangan KORBANKAN GURU SWASTA atas nama kekurangan anggaran, dll disampaikan secara tertulis.

*KEMENAG JANJI SELESAIKAN INPASSING DAN TUNGGAAN TUNJANGAN INSENTIF*

Menanggapi atas usulan, masukan dan harapan dari PGSI, Direktur GTK Kemenag RI, Muhammad Zain menyampaikan beberapa hal sbb:

Alhamdulillah, untuk Inpassing kita targetkan 100.000 guru akan dituntaskan pada tahun 2022. Kemenag akan melakukan verval data, pihaknya juga sudah membahas payung hukum berupa Peraturan Menteri Agama (PMA).

“Jadi, SK Inpassing untuk 100.0000 guru, yang direncanakan selesai 2021 akhirnya mundur karena proses Verval butuh waktu. Insya Allah bisa diselesaikan di tahun 2022,” ujar Muhammad Zain.

Sementara, terkait pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) terhutang, Zain mengungkapkan, Kemenag telah menghitungnya. “Iya Kemenag sudah menghitungnya untuk diusulkan ke Kemenkeu terkait TPG terhutang, Namun kita prioritaskan dulu untuk pembukaan INPASSING baru, bagi 100.000 guru,” tambah Muhammad Zain.

Adapun untuk PPPK, Alhamdulillah saat ini sudah mendapatkan kuota sebanyak 180.000 guru, selain kuota sebelumnya 1900. Adapun untuk pelaksanaannya, kondisional keadaan keuangan, jelas Direktur GTK.

Terkait permintaan pelunasan Tunjangan Insentif (TI) GBPNS, akan diupayakan. “Insya Allah untuk kekurangan TI, kita berikan lagi, namun anggaran hanya mampu menambah SATU BULAN, sehingga total TI untuk tahun 2021 sebanyak 9 bulan,” tutur Zain.

Adapun untuk Pemberkasan, Muhammad Zain menyampaikan, Pemberkasan TPG yang dipandang boros dan tidak efisien akan ditinjau ulang, agar tidak setiap bulan dengan berlembar lembar, memang itu kurang efisien, pungkas Zain.

Audiensi & Silaturrahmi Direktur GTK dengan PGSI berjalan cukup gayeng sambil disuguhi Kopi. Sebagai rasa terimakasih atas kehadiran PGSI, Muhammad Zain memberikan kenang- kenangan berupa Buku karyanya berjudul “GURU HEBAT, MADRASAH BERMARTABAT”.

Tepat pukul 11.45 bersamaan kumandang Adzan, Silaturrakhmi diakhiri dengan sesi foto bersama. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Kapolres Demak: Semoga Bantuan Dari Polres Demak Bermanfaat

Next Article

Ketua Jurusan Ilmu Hadis UIN Bandung, Agus Suyadi Raharusun, LC,M.Ag: Kita Harus Selektif Terima Informasi  Hadis di Dunia Maya

Related Posts