Jakarta – ekpos.com – Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98, Sayed Junaidi, mengapresiasi kembali langkah Erick Thohir dengan melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait penyewaan pesawat ATR 72-600.
“Memang dalam proses pengadaan pesawat terbangnya, leasingnya, itu ada indikasi korupsi dengan merek yang berbeda – beda, khususnya ATR 72-600, yang kami serahkan bukti – bukti audit investigasi bukan tuduhan,” ujar Erick yang dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (11/1/2021).
“Langkah Erick ini perlu kita acungi jempol, kemaren ada Asabri, Jiwasraya, komitmen Erick untuk bersih – bersih BUMN bukan pepesan kosong belaka,” tegas lulusan pasca UI ini.
Ternyata dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11/2021), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan soal biang kerok kondisi keuangan Garuda Indonesia yang buruk.
Wamen BUMN ini menjelaskan, karena korupsi yang berhubungan dengan lessor, biaya sewa pesawat alias aircraft rental cost perusahaan mencapai 24,7% dari pendapatan perusahaan.
Angka tersebut empat kali lipat lebih tinggi dibanding dengan maskapai lainnya.
“Jokowi memilih Erick Thohir menjadi pembantunya memang tindakan yang tepat, semula Erick diragukan banyak pihak karena dianggap akan ada vested interest, tapi kenyataannya dalam amatan saya cuma Menteri BUMN yang berani lakukan langkah bersih – bersih ini, kita tunggu gebrakan Erick selanjutnya,” tegas pria penyuka traveling ini menutup pembicaraannya. (Red).
