Warbon Bisa Jadi Pilihan Masyarakat untuk Wisata Sambil Beredukasi

BANDUNG, Ekpos.Com >> Warung Kebon (Warbon) Cipadung Kulon, di RW 10, dekat kantor Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, Warung Kebon bisa menjadi pilihan Warga Bandung yang ingin berwisata sambil beredukasi. Bahkan di lokasi tersebut juga menawarkan integrasi urban farming.

Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pun berkunjung ke tempat wisata ini, selain berkeliling melihat ragam tanaman, Yana juga ikut menanam bibit pohon mangga.

Ada hal lain yang menarik perhatiannya, yakni tempat menyimpan persediaan beras (leuit ) bagi masyarakat Sunda pada zaman dulu. Bentuknya mirip rumah panggung mini. Bangunannya terbuat dari kayu dan anyaman bambu.

“Wah, sudah lama enggak lihat leuit. Jadi ingat masa kecil. Di sini juga banyak tanaman-tanaman sayuran dan buah ya dari hasil Buruan SAE. Tadi saya sudah minum tiga jenis minuman. Ada telang, jeruk, sekarang mah mau coba teh hangat aja,” ujar Yana sembari menyeruput teh hangatnya, Kamis (20/1/2022).

Lahan seluas 3.000 meter persegi ini memiliki beragam varian agro edukasi. Di jalur kanan, terdapat tanaman sayuran hijau berjajar. Ada cabai, sawi, pakcoy, jeruk nipis, tomat, dan terong.

Ada juga tanaman-tanaman buah dan herbal di lahan seberangnya, seperti kumis kucing, lavender, pohon mangga, dan rambutan. Bahkan ada pula tanaman telang yang sedang hit belakangan ini.

Bukan hanya tanaman, pengunjung juga bisa melihat lima rumah lebah yang ada di Warung Kebon ini.

Kepala Pengelola Warbon, Hani Yuhani menjelaskan, hewan-hewan ternak di sini semuanya termasuk dalam kategori langka dan unggul, misalnya saja lebah. Lebah di sini termasuk jenis primitif yakni, lebah klanceng.

“Orang-orang juga biasanya sebut dengan nama madu trigona. Madu ini termasuk jenis yang lumayan mahal karena lebahnya juga merupakan jenis langka ya. Tergantung berapa mililiter. Untuk 200 ml saja itu kira-kira bisa sampai Rp170.000,” ujarnya.

Tak hanya lebah, ada ternak unggul lainnya juga di Warung Kebon ini. Ada ayam pelung, ayam ciung, dan bebek yang juga sedang mereka kembangbiakkan di sini.

Selepas lelah berkeliling, pengunjung bisa melipir ke warung jajajan yang tersedia. Di warung ini, tak hanya menjual makanan, tapi juga hasil dari olahan sampai baik organik maupun anorganik. Hani memaparkan, tujuan akhir dari Warbon ini memang untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.**

Total
0
Shares
Previous Article

Perlu Kesadaran Semua Pihak untuk Ciptakan Wilayah Bebas Bencana

Next Article

Kemis Nyunda, Upaya Lestarikan Bahasa Ibu

Related Posts