Jakarta – ekpos.com – Dua wasit internasional (International Referee) Taekwondo asal Indonesia, GM. Ina Febriana Sari dan Master Irwan Nugraha Kurnia ditunjuk oleh organisasi Taekwondo Asia (Asian Taekwondo Union/ ATU) sebagai ATU Sterring Committee untuk periode Januari – Desember 2022.
Letter of Appointment yang ditandantangani oleh Presiden ATU, Prof. Kyu Seok Lee tersebut mempercayakan GM. Ina Febriana Sari untuk menangani PARA Committee. Sementara Master, Irwan Nugraha Kurnia dipercaya sebagai Member of Kyorugi Committee.
Terkait dipercayanya kedua wasit internasional yang juga selaku pengurus PBTI tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M. Thamrin Marzuki menyatakan kebanggaannya.
Menurutnya, dipercayanya kedua pengurus PBTI tersebut menunjukkan bahwa pengalaman dan kompetensi keduanya memang diakui Organisasi Taekwondo Asia.
“Ini membuktikan bahwa kualitas IR Indonesia memang tidak diragukan, bahkan malah menjadi contoh prestasi bagi IR negara-negara lain. Tentu ini peluang dan momentum bagi keduanya untuk memberikan yang terbaik guna mengharumkan nama Indonesia dalam kancah Internasional, khususnya eksistensi taekwondo Indonesia dimata Asia dan dunia Internasional,” terang Ketua Umum.
Sementera itu, Master Irwan Nugraha menyatakan, kesiapannya menjalankan tugas sebagai SC ATU untuk Kyorugi Committee.
Dirinya akan bertugas semaksimal mungkin sesuai dengan Tupoksi yang diberikan ATU kepadanya.
“Sebagai anggota Kyorugi Committee, saya akan fokus melakukan transformasi dan sosialisasi kebijakan ATU dalam rangka meningkatkan kualitas pertandingan dan kompetisi kyorugi dengan penerapan rule of WT secara konsisten. Selain itu, Saya juga akan fokus membantu melakukan promosi dan kegiatan kepelatihan untuk wasit Internasional yang menjadi agenda atau yang dipromosikan ATU,” ujar Irwan yang saat ini juga menjabat sebagai wakil Sekjen PBTI bidang Luar Negeri.
Begitu halnya dengan tugas GM. Ina Febriana Sari sebagai anggota PARA Committee. Sebagai anggota komite PARA, dirinya yang juga merupakan kepala komisi Kepelatihan di PBTI, akan terus melakukan telaah dan mempelajari struktur manajemen pertandingan PARA Taekwondo (baik Kyorugi maupun Poomsae).
Selain itu, yang utama tugas dirinya adalah mempromosikan dan memperluas sekaligus meningkatkan kapasitas praktek atau kegiatan pertandingan yang dipromosikan atau menjadi agenda ATU bagi penyandang disabilitas di Asia. (Red).