Jakarta – ekpos.com – Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) merupakan lembaga penilai mutu eksternal bagi program studi Kesehatan, dipimpin oleh Prof. dr. Usman Chatib Warsa Sp M (K), PhD pada hari Senin (21 Februari 2022) didampingi oleh Ketua Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Prof. Ir Ari Purbayanto, M.Sc, dimana keduanya merupakan perwakilan dari anggota Asean Quality Assurance Network (AQAN) akan menyelenggarakan webinar diikuti dengan kegiatan bi-annual scientific meeting LAM-PTKes pada, Rabu (23 Februari 2022).
Diungkapkan Prof. dr. Usman Chatib Warsa Sp M (K), PhD, tema dari webinar ini adalah Quality of Higher Education in Health: “Challenges of best practices in external QA during disrupting era of Pandemic and Industrial Revolution 4.0”.
Menurutnya, tiga subtema juga akan menjadi landasan diskusi dalam sesi panel dan parallel yaitu: Current trends in Implementation of
Internal Quality Assurance during the pandemi; Best Practices of Education in Health Studies in achieving competencies of practicum and clinical practices during the pandemic. Trends and Issues in hospital care services during the pandemic.
“Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan tentang mutu pendidikan dan dampak pandemi C-19 terhadap mutu Pendidikan dan mutu pelayanan Kesehatan serta memperluas wawasan melalui informasi dunia pendidikan dan pelayanan kesehatan di negara maju selama pandemi ini,” ujarnya.
Disamping itu, tambahnya, melalui kegiatan ini, para partisipan dapat mempelajari kelebihan dan kekurangan pendekatan yang digunakan untuk kendali mutu Pendidikan di negara-negara tersebut.
Narasumber pada webinar ini terdiri dari para pemuka organisasi pendidikan bidang Kesehatan, penilai mutu pendidikan yang pakar di bidangnya serta perwakilan badan dunia di bidang Kesehatan yaitu WHO.
Narasumber merupakan orang-orang terpilih di wilayahnya yang merepresentasikan
keterwakilan kelompok kepakarannya. Mereka berasal dari Inggris (UK), Perancis, Australia, Hongkong, Malaysia, Filipina, Thailand dan dari Indonesia sendiri.
Banyak topik menarik yang akan menjadi bahan diskusi hangat di kalangan partisipan. Selain masalah yang terjadi dalam proses pendidikan, tetapi juga kecenderungan perubahan perilaku masyarakat dalam proses pendidikan dan kesehatan yang berpengaruh terhadap mutu luaran yaitu lulusan dan layanan kesehatan yang diberikan oleh lulusan.
“Kedua hal ini memerlukan tindak lebih lanjut setelah webinar, agar ditemukan opsi konkrit untuk mengatasinya,” imbuhnya.
Selain pemberian materi dan diskusi dari para narasumber diatas, pada webinar hari kedua dilakukan sesi parallel dimana disajikan hasil-hasil riset tentang pendidikan, mutu pendidik, layanan Kesehatan. (Harry A).