Jakarta – ekpos.com – Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh menyiapkan layanan berkualitas bagi penyandang disabilitas ketika mereka mengurus dokumen kependudukan. Sebab, Zudan ingin penyandang disabilitas memiliki dokumen kependudukan (adminduk) seperti KTP-el dan KIA sampai 100 persen.
Hal tersebut disampaikan Zudan saat memberikan sambutan pada acara
peluncuran “Gerakan Bersama bagi Penyandang Disabilitas melalui Pendataan, Perekaman dan Penerbitan Dokumen Kependudukan: Biodata, KTP-el dan KIA untuk Mewujudkan Masyarakat Inklusif” di SLBN A PTN Jakarta, Jl. Pertanian Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (14/3/2022).
“Kesempatan ini merupakan momentum yang membahagiakan bagi saya. Kita bergerak bersama untuk mewujudkan masyarakat inklusif, gerakan bersama penyandang disabilitas. Ini akan menjadi momentum luar biasa dan saya menjadi bersemangat sekali ketika mbak angki (Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia) dan mas Jumeri (Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) teruss bisa berdiskusi mencari solusi bagaimana negara bisa memberikan dokoumen kependudukan yang lengkap untuk seluruh penyandang disabilitas,” ujar Zudan.
“Jadi rekan-rekan dan organisasi penyandang disabilitas semuanya saya mohon dukungan semuanya. Kita mengawali kick off hari ini untuk semuanya seluruh Indonesia, agar kita bisa memberikan dokumen kependudukan,” kata Zudan
Menurut Zudan, ditengah keterbatasan yang dialaminya kaum disabilitas tidak harus datang ke kantor dinas Dukcapil.
Sebab, kata Zudan, ada program jemput bola yang memudahkan penyandang disabilitas mendapatkan KTP-el dan KIA.
“Jadi rekan-rekan penyandang disabilitas boleh di sekolah atau di kumpulkan di tempat tertentu atau di rumah masing-masih, silakan dari pengurus sekolah kepala sekolah SLB dari SD sampai SMA nanti di koordinasikan oleh Dinas Pendidikan kemudian dari rekan-rekan komonitas, asosiasi organdiasi penyandang disabilitas bisa menghubungi kepala Dinas pendidikan atau kepala Dinas Dukcapil untul kami turun jemput bola,” tadasnya.
Program jemput bola untuk perekaman dan penerbitan KTP-el dan KIA tersebut karena jam kerja kantor Dukcapil hanya 5 hari dalam seminggu. Selain karena waktu jam kerja, Zudan menambahkan pelayanan program jemput bola untuk menghindari antrean panjang bagi penyandang disabilitas.
Dengan demikian, program jemput bola perekaman KTP-el dan KIA untuk penyandang disabiltas lebih efektif ketimbang mereka datang ke dinas Dukcapil. Tapi soal tempat dan waktu harus diusulkan oleh pihak yang ingin melakukan kerjasama.
“Setelah Dunas Dukcapil dan Dinas Pendidikan tau tempatnya nanti kita bergerak menuju tempat itu. Sekarang setelah dibuka puntu oleh pak Jumeri Dinas Pendidikan, Dinas Dukcapil Provinsi, Kab/Kota untu terus bergerak. tidak perlu menunggu lama, bisa besok pagi atau siang hari ini, masing-masing Kab/Kota segera berkoorrinadi. tentukan SLB mana dulu yang akan diberikan pelayanan,” tukas Zudan lagi.
Namun demikian, memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas tidak mudah. Diperlukan ketekunan, kesabaran, kesih sayang dan empati. Tak sampai di situ, dukungan semua pihak juga diperlukan untuk pelanyanan kepada mereka.
“Bisa terus kita lakukan sehingga 100 persen mendapakan dokumen kependudukan. Mohon dukungan, mohon bantuan, setelah ini nungkin kita perlu turun ke provinsi-provinsi. yang terdekat mungkin di DKI, nanti dilaporkan dulu (Kepala Dinas Dukcapil DKI) ke pak Gubernur (Anies Baswedan). Bapak-ibu (kepala dinas dukcapil yang lain) yang ikut pertenuan via zoom ini tolong dolaporkan ke guburnur masing-masing,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Zudan juga menyerahkan Biodata, KIA dan KTP Elektronik secara simbolis. (Red).