Jakarta – ekpos.com –
Pancasila merupakan dasar dan Idiologi negara, kepribadian dan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Sebagai Idiologi Bangsa, Pancasila harus dapat menghadapi dan menghentikan ancaman radikalisme dan Terorisme di Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila selama ini telah membuktikan keampuhannya menjadii pemersatu bangsa, sehingga tidak ada pilihan lain bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mempedomani dan mengamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. DR. Karomani, M.Si melalui keterangan tertulis, Senin (21/3).
Karomani mengatakan, sebagai warga negara yang memiliki komitmen kebangsaan tugasnya adalah mengamalkan idiologi Pacasila dalam kehidupan sehari – hari, sehingga tidak terpengaruh oleh rongrongan gerakan radikalisme dan Terorisme.
“Pancasila merupakan Idiologi Negara yang sudah final bagi bangsa Indonesia, dan tidak bisa di pertentangkan dengan agama. Pancasila merupakan senjata yang paling ampuh untuk menghadapi gerakan radikalisme di Indonesia,” jelas Karomani.
Karomani juga mengajak rakyat Indonesia untuk saling bertoleransi dari keberagaman, meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk tetap tegaknya NKRI.
“Sebagai warga negara yang baik, yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, kita harus mengembangkan sikap toleransi di tengah keberagaman Banda. Sehingga kita dapat bersatu menghadapi gerakan radikalisme dan Terorisme yang ingin menghancurkan Indonesia,” ujar orang nomor satu di Unila ini.
Sementara itu di tempat terpisah, Dekan Pasca Sarjana Universitas Sabuari, Bandar Lampung, Dr. Idham Manaf, S.Ag, SH, mengatakan, gerakan radikalisme menjadi bagian permasalahan bangsa Indonesia, munculnya berawal dari permaslahan kelompok dan pribadi yang menginginkan perubahan sosial dan politik. Radikalisme dalam hal pemikiran dan keyakinan, jika diterima dengan salah akan berdampak yang kurang baik bagi masyarakat, sehingga generasi muda yang sedang mencari identitas diri akan mudah terpengaruh oleh gerakan radikalisme ini.
“Para Mahasiswa dan generasi muda, sebagai kelompok umur yang sedang mencari identitas diri, merupakan golongan yang mudah terpengaruh oleh gerakan radikalisme yang saat ini lebih gencar menyebarkan pengaruhnya lewat dunia maya.
Oleh karena itu, langkah yang harus ditempuh dalam menangkal radikalisme ini adalah dengan memberikan pemahaman agama yang benar dan penanaman nilai – nilai Pancasila,” terang Idham Manaf. (Red).