Kadisdik Jabar Apresiasi Sekolah Toleransi yang Digagas Pangdam Jaya  

DEPOK, Ekpos.Com >> Sekolah Toleransi resmi diluncurkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Depok, Jln. Nusantara Raya No.317, Kota Depok, Rabu (20/4/2022).

Peresmian Sekolah Toleransi “Tumbuhkan Generasi Bangsa yang Pancasilais dari Depok untuk Indonesia Maju, Adil, Berbudaya, dan Sejahtera” yang digagas Panglima Kodam (Pangdam) Jaya ini sangat diapresiasi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandhi.

“Kegiatan toleransi di sekolah seperti yang digagas Pangdam Jaya ini sudah kita lakukan di Garut untuk wilayah Kodam III/Siliwangi,” ujar Kadisdik.

Implementasinya ke depan, lanjut Kadisdik, seperti di Garut, pihaknya berharap kurikulum antiradikalisme dan toleransi masuk dalam bagian dari mata pelajaran PPKN. Untuk SMP, nanti masuk dalam mapel PPKN di Disdik kabupaten/kota, sedangkan untuk SMA ada kurikulum antikorupsi yang sudah MoU dengan KPK dan Kejati.

“Kita berharap, seluruh siswa di Jabar ada tagline setiap harinya. Misalnya, hari Senin berbicara tentang wawasan kebangsaan, Selasa berbicara tentang persatuan, Rabu (budaya lokal), Kamis  (musyawarah), Jumat (keagamaan), Sabtu (berkunjung ke orang tua atau kakek/nenek). Implementasi ini harus kita ajarkan sebagai bagian dari budaya Pancasila yang harus dilakukan oleh para siswa,” tuturnya.

Sekolah Toleransi Pupuk Generasi Muda agar Miliki Sifat Toleran

Sementara itu, Pangdam Jaya, Mayjen Untung Budiharto menjelaskan, peresmian sekolah toleransi ini untuk memupuk generasi muda agar memiliki sifat yang toleran. Yakni, menghargai sesama, mampu bekerja sama, dan menciptakan suatu kerukunan tanpa memandang suku, bangsa, agama, dan sebagainya.

Sehingga, lanjutnya, dari sekolah inilah kader toleransi muncul dan menjadi pioner di masyarakat. Kemudian, perlu ditularkan ke sekolah lain karena memang toleransi adalah satu kekuatan dalam menjaga persatuan dalam skala mikro di keluarga, masyarakat, bahkan nantinya di bangsa dan negara Indonesia.

“Saya kira, Sekolah Toleransi dibentuk untuk mengaplikasikan sila ketiga Pancasila. Salah satunya toleransi, agar toleransi menjadi budaya di masyarakat, terutama generasi muda yang akan menangani kepemimpinan di masa depan. Kita lengkapi pengetahuan itu. Begitu pentingnya toleransi bagi bangsa kita. Kita tahu, semua konflik selalu ada. Untuk meredam itu, termasuk tawuran, kita harus menciptakan satu sistem yang sesuai dengan amalan Pancasila. Yaitu sila ketiga, Persatuan Indonesia dengan mengedepankan toleransi,” tuturnya.

Ia menambahkan, konsepnya adalah bagaimana penerapan aplikasi Pancasila di sekolah. Kerukunan antarpelajar dan antarmasyarakat, sekolah akan dilatih mengaplikasikan Pancasila menjadi sesuatu yang konkret dan aplikatif. Berbeda tapi satu tujuan untuk menyatukan visi misi dalam belajar sehingga tidak lagi tawuran dan tidak berbuat anarkis.

“Sekolah ini akan terus dipantau dan disebarkan ke sekolah lainnya lewat salam toleransi dan salam harmoni bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Peresmian Sekolah Toleransi juga dihadiri Sekretaris Daerah Kota Depok, Kapolres Depok, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, siswa SMAN 1 Depok, siswa SMPN 7 Depok serta tamu undangan lainnya.

Kegiatan tersebut pun diisi dialog pelajar dan pemimpin bangsa serta penanaman pohon alpukat di halaman sekolah.***

Total
0
Shares
Previous Article

Ketua DPRD Sampaikan Rasa Hormat kepada mantan Pejabat Tinggi Kabupaten Bandung, Kang DS: Sudah Saatnya Pejabat Retrospektif Introfektif dan Prospektif

Next Article

Yana Pastikan Pemkot Bandung Berperan Aktif Pada Penyelenggaraan G20

Related Posts