Cilegon – ekpos.com – Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah baru-baru ini melakukan audiensi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta dalam rangka menjalin kerjasama strategis di bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, dan pengelolaan tanah wakaf.
“Kami ingin belajar dari Muhammadiyah yang sudah lebih maju dibanding Al-Khairiyah dalam tata kelola organisasi serta ingin belajar dan bekerjasama dengan Ormas Islam tersebut dalam bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, dan pengelolaan tanah wakaf,” kata Sekjen Al-Khairiyah, Ahmad Munji di Cilegon Banten, Kamis (23/6/2022).
Sekjen Al-Khairiyah mengemukakan keterangan tersebut ketika ditanya wartawan terkait audiensi dan silaturahmi PB Al-Khairiyah dengan PP Muhammadiyah di Kantor Pusat Muhammadiyah di Jakarta pada 20 Juni 2022.
Selain Ahmad Munji, jajaran PB Al-Khairiyah yang hadir pada audiensi tersebut antara lain Wakil Ketua Umum, Udin Saparudin, Wakil Sekjen, Sayuti Zakaria dan anggota Bidang Pendidikan PB Al-Khairiyah, Dr. Hj. Yayah Rukhiyah, M.Pd.
Sementara di pihak tuan rumah, hadir salah satu Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si serta jajaran PP Muhammadiyah yang membidangi Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Tabligh dan Majelis Wakaf.
Menurut Ahmad Munji, dalam pertemuan tersebut kedua pihak sepakat bahwa Ormas Islam Al-Khairiyah dan Muhammadiyah memiliki kesamaan dalam pergerakan keumatan, di antaranya dalam bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan ekonomi serta tidak berafiliasi kepada partai politik manapun.
“Kita sama-sama fokus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta menanamkan nilai-nilai ke-Islaman sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Pendiri Al-Khairiyah, KH Syam’un dan Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis) pada 18 November 1912 dan Al-Khairiyah didirikan di Cilegon Banten oleh KH Syam’un pada 5 Mei 1925.
Ahmad Munji menjelaskan, jajaran PB Al-Khairiyah juga bersilaturahim dengan Anggota Komisi VIII DPR RI, Nurhuda di Jakarta pada 21 Juni 2022 sebagai kunjungan balasan. Sebelumnya, beberapa anggota Komisi VIII DPR melakukan kunjungan kerja ke Al-Khairiyah di Cilegon. Komisi VIII DPR RI sendiri membidangi pendidikan dan keagamaan.
“Setelah itu, kami melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pengurus Wilayah Al-Khairiyah DKI Jakarta dalam rangka konsolidasi dan sosialisasi program kerja PB Al-Khairiyah serta memberikan penguatan organisasi dengan tujuan meningkatkan semangat juang pergerakan keumatan untuk kemajuan Al-Khairiyah,” katanya. (Red).
Teks foto: Sekjen PB Al-Khairiyah, Ahmad Munji, M.Pd (kiri) menyerahkan buku tentang kiprah dan perjuangan Pendiri Al-Khairiyah KH Syam’un kepada Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si (kanan) dalam silaturahmi di Jakarta baru-baru ini.(Dok. PB Al-Khairiyah).