Cibubur – ekpos.com – Penyelenggaraan Audisi Nasional Taekwondo Indonesia Tahun 2022 memasuki hari ketiga, sebanyak 69 atlet dari 13 Provinsi diantaranya Bali, DIY, Kalbar, Kepri, Kaltim, Jambi, Sumut, Jatim, DKI, Aceh, Jateng, Jabar dan Banten menjalani test fisik yang telah ditetapkan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), bertempat di GOR POPKI Cibubur, Bogor Jawa Barat, Rabu (20/7) kemarin.
Test fisik hari ini dipimpin langsung oleh Kabid Binpres PBTI, DR. Fahmi yang telah menerapkan teknologi sports science didalamnya.
Audisi hari ketiga ini, juga dihadiri langsung oleh Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) dan Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Drs. Chandra Bakti, M.Si.
Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) HM Thamrin Marzuki mengatakan, audisi ini untuk menjaring atlet-atlet muda, Saat ini ada 69 atlet muda yang berasal dari 13 provinsi ikut serta dalam audisi ini.
“Taekwondo merupakan salah satu cabor olympic yang menjadi unggulan pemerintah dan masuk dalam Desain Besar Olah Raga Nasional (DBON), oleh karena itu kita harus menyiapkan atlet nasional sejak dini,” kata Thamrin melalui keterangannya, Kamis (21/7).
Dari puluhan atlet yang ikut audisi ini tidak dibatasi berapa peserta yang lolos. “Kita tidak membatasi kuota, sebanyak mungkin yang lolos justru makin bagus. Itu artinya yang ikut audisi ini sudah sejajar dengan Tim Pelatnas,” ujar Thamrin lagi
Dalam kesempatan ini, Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki memberikan sabuk hitam DAN kehormatan dan sertifikat penghargaan kepada Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Drs. Chandra Bakti, M.Si sebagai bentuk apresiasi. “Sabuk kehormatan ini diberikan kepada pejabat, praktisi dan pihak yang berperan dalam perkembangan Taekwondo. Pak Deputi IV (red-Chandra Bhakti) ini sudah lama berperan dan membantu kemajuan Taekwondo Indonesia,” tegas Thamrin.
Pada kesempatan yang sama, Chandra Bhakti mengaku sudah akrab dengan Taekwondo sejak 2014. Menurut dia, estafet pengurusan Taekwondo sangat baik sehingga program-program yang diadakannya pun baik. Salah satunya, Audisi Nasional Taekwondo ini. Diungkap Chandra, Dalam Desain Besar Olahraga Nasional ada 14 cabang olahraga unggulan. Dan Taekwondo masuk menjadi salah satu cabang unggulan tersebut. Karena itu, dia berharap dan percaya dengan audisi ini, pemilihan atlet Taekwondo akan semakin baik.
Chandra pun mengapresiasi PBTI yang sudah melakukan audisi nasional yang merupakan bagian proses seleksi untuk mendapatkan atlet-atlet berpotensi. “Ini sangat penting, karena selama ini yang kita lakukan sifatnya insidentil. Harapan kita audisi ini menjadi kontinuitas,” ujar Candra.
Menurutnya, audisi ini menunjukkan jika pembinaan atlet Taekwondo berjalan dengan bagus. Ke depan, dia pun meminta para atlet Taekwondo Indonesia dapat berprestasi di Olimpiade. Bahkan untuk menciptakan atlet Taekwondo berprestasi, pemerintah tak segan untuk membiayainya. “Kalau harus sekolah ke Korea, akan kita sekolahkan,” kata Chandra.
Namun terang dia, sekolah ini fokus ke olahraga yang ditekuni. Bukan sebaliknya, belajar sambil olahraga.
Audisi ini masih menyisakan tahap terakhir yaitu tes sparring yang akan dilangsungkan besok. (Red).