Bantul – Kodim 0729 Bantul menerima penyuluhan BKKBN DIY Peran TNI AD dalam Program KB dan Penurunan Angka Stunting menjadi bahan materi di Aula Makodim 0729 Bantul. (7/9).
Dalam kesempatan tersebut Kasdim Mayor Inf Widianto mewakilkan Dandim menyampaikan bahwa penyuluhan dari BKKBN DIT merupakan bentuk partisipasi TNI AD Khususnya Kodim 0729 Bantul dalam memberdayakan wilayah pertahanan pada pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. “Kami seluruh prajurit dan pns Kodim 0729 Bantul turut serta menyukseskan Kegiatan Program Kependudukan, dan Keluarga Berencana (KB) Kesehatan dan sejahtera bebas Stunting”. terang Kasdim.
Dengan memaksimalkan kegiatan ini adalah salah satu wujud Kepedulian dan peran aktif satuan jajaran TNI-AD khususnya Kodim 0729 Bantul, dalam menyukseskan Program Kependudukan Keluarga berencana, dan sejahtera Bebas Stunting. “TNI bersama rakyat wujudkan keluarga sehat dan sejahtera bebas Stunting untuk Indonesia kuat”. jelas Kasdim.
“Kami dari Kodim siap untuk membantu program BKKBN menyukseskan program Kependudukan keluarga berencana, agar angka Stunting di Kabupaten Bantul bisa berkurang dan menumbuhkan Kesadaran pentingnya Program KB dan Stunting, berperan aktif dalam mensosialisasikan dan memberikan himbauan untuk program Kependudukan keluarga berencana dan Penurunan Stunting di Kab. Bantul”. ungkap Kasdim.
Tim BKKBN Ibu Heny memberikan pengarahan tentang upaya dan pencegahan terjadinya stunting disebabkan oleh kekurangan nutrisi pada bayi dalam waktu lama, kurang ASI, infeksi berulang, atau penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan. Faktor risiko stunting juga akibat pola asuh yang tidak memadai dari sejak bayi di dalam kandungan, di mana ibu hamil mungkin memiliki masalah kesehatan atau tidak memenuhi nutrisi janin selama kehamilan. “Salam BKKBN Berencana Itu Keren”. himbau Ibu Heny.
Masih dari BKKBN DIY dr. Iin Nadzifah Hamid juga menyampaikan bahwa pentingnya penggunaan alat kontrasepsi – KB bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera. Alat kontrasepsi digunakan untuk menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak kelahiran. “Dengan demikian, penggunaan alat kontrasepsi juga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering”. tutup dr. Iin Nadzifah Hamid.