Menghargai Waktu : Spiritulitas Al-Ashar Bangkitkan Etos Disiplin Waktu

Oleh: A.Rusdiana

Kehidupan niscaya akan selalu mengalami perubahan dan dinamisasi suatu zaman. Tanpa terkecuali semua akan mengalami atau bahkan merasakan setiap detak nadi kehidupan yang akan terus melaju. Manusia sebagai makhluk yang telah diberikan petunjuk oleh Allah SWT setidaknya mampu untuk megoptimalisasikan anugerah hidup ini salah satunya adalah waktu.

Sudah banyak dari kita semua yang telah familiar dan hafal tentang salah satu firman Allah SWT yaitu surat al’Ashr ayat 1-3:

وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا

Artinya: Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, dan saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. (Q.S. al-‘Ashr: 1-3).

Ayat tersebut sebenarnya memberikan pemahaman dan ajaran yang utuh bagi manusia tentang rumusan untuk memaknai waktu. Tidak hanya itu ayat tersebut juga menanamkan motivasi yang kuat untuk berbuat lebih (bermanfaat) dalam urusan kehidupan sehari-hari. Ketika seorang manusia lalai terhadap urusannya dalam waktu sekian detik saja maka hal tersebut tidak mungkin dapat diulang kembali dengan situasi dan kondisi yang sama sepertinya sebelumnya.

Banyak dari kita yang mungkin belum menyadari akan hakikat sesuatu yang sebelumnya terasa lapang dan mudah kemudian dengan sekejap berubah menjadi sulit dan rumit. Masa-masa muda yang saat itu dirasakan begitu lama tetapi kemudian tanpa disadari telah cepat menjadi masa tua.

Kondisi ekonomi yang tengah meningkat (kaya) bisa jadi dalam waktu yang relatif singkat menjadi terpuruk (miskin) begitu pula sebaliknya. Hal-hal demikian justru membuat kita tidak memahami akan pentingnya berbuat yang lebih manfaat saat kita bisa berbuat hal itu sebelum datangnya keadaan yang tidak bisa memungkinkan kita untuk berbuat yang lebih optimal.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ وَهُوَ يَعِظُهُ: اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: Telah bersabda Rasulullah SAW: pergunakanlah pergunakanlah lima kesenpatan sebelum lima kesempitan, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan masa sehatmu sebelum masa sakitmu,dan masa kayamu sebelum masa miskinmu, dan masa sempatmu sebelum masa sempitmu, dan masa hidupmu sebelum masa matimu. (HR. al-Baihaqi).

Pesan dari Nabi Muhammad SAW begitu mendalam jika dapat dikaji secara menyeluruh. Maka inti dari apa yang telah dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai seorang muslim harus mengerti benar keadaan dirinya, maka dengan itu ia akan selalu berupaya untuk melakukan yang terbaik hal sekecil apapun dalam hidupnya.

Implikasi dari kesadaran diri untuk berbuat yang terbaik akhirnya tersirat pada sabda Rasulullah SAW yaitu:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ (رَوَاهُ التِّرْمِذِي

Makna dari sabda Rasulullah SAW, paling tidak ada tiga pembelajaran yang berharga diantaranya:

Pertama; Setiap manusia pasti memiliki batas waktu kehidupannya, adanya awal ataupun akhir selalu terkait dengan manusia. Keberadaan manusia tentu dimulai ketika ia dilahirkan hingga pada akhirnya menua dan memenuhi panggilan Allah SWT. Hal ini adalah sudah pasti tidak mungkin kita mampu untuk mengulurkan atau mempersingkatkan waktu sedikitpun.

Ketiga: Sebagai hamba yang beriman selalu diberikan solusi melalui spiritualitas al-‘Ashr yaitu memiliki etos displin waktu dalam berbuat sesuatu yang terbaik dan bermanfaat. Muslim sejati adalah seseorang yang mampu memanfaatkan waktu secara cerdas untuk kepentingan kemaslahatan dan ditujukan dalam rangka untuk beribadah kepada Allah SWT meskipun itu dalam keadaan Bahagia ataupun susah, sakit ataupun sembuh, tua maupun muda, miskin atau kaya, dan lain sebagainya hingga ia mampu memahami bahwa hidup ini adalah anugerah dan keberkahan yang sangat layak untuk dihargai.

Ketiga; Kehidupan di dunia ini hanya bersifat sermentara, hingga apa yang saat ini kita miliki akan kembali dan berakhir dengan membawa amal kebaikan dan keburukan untuk dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Sebagai manusia sudah seharusnya tau diri terhadap tujuan hidup kita di dunia, malah bukan sebaliknya membuat keburukan, kerusakan, dan tidak bisa menghargai sebuah waktu.

Perkembangan zaman dan teknologi  hanya membuat iman dan taqwa kita lemah, sehingga yang terjadi adalah kemaksiatan ada dimana-mana, seperti minuman keras dan kemaksiatan lainnya. sudah selayaknya Pada bulan Safar ini, mari perbanyak amal kebaikan dengan cara menjauhi maksiat dan dekati hal-hal yang dapat menuntun kita ke jalan yang baik dan benar, karena Allah akan meridhoi hambanya yang senantiasa beribadah dan berbuat amal soleh.

(Wallahu A’lam Bishowa,. Arikel merupakan intisari Khutbah Jumat, 9 September 2022)

Penulis:

*) Ahmad RusdianaGuru Besar bidang Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti PerguruanTinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengem-bangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri/Ketua Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis.

Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. https://play.google.com/store/books/author?id=Prof.+DR.+H.+A.+Rusdiana,+M.M

Total
0
Shares
Previous Article

Penuh Sukacita Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ Bersama Anak-Anak Di Tolikara

Next Article

 Libatkan Semua Komponen, Pemkot Cimahi Gelar  Rapat Penyusunan Kajian Resiko Bencana

Related Posts