Jakarta – ekpos.com – Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara optimistis mampu mewujudkan Ibu kota berkelas dunia. Hal Ini karena pengembangan IKN didukung dengan konsep kota cerdas melalui pembangun ramah lingkungan, efisiensi energi, dan lebih besar kawasan hijau.
Nikolas Agung, Direktur Utama PT. Amarta Karya mengatakan bahwa, Pembangunan IKN memadukan konsep forest city (hutan kota), smart city (kota cerdas), dan sponge city (kota spon), sehingga peruntukan ibu kota baru ini bukan hanya untuk manusia, tapi makhluk lain pun terayomi dengan cita-cita menjadikan kota berkelanjutan yang berkelas dunia.
“Dengan ketiga konsep tersebut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur akan mengubah wajah Indonesia dimata Internasional dan dunia. Negara dunia juga telah menerapkan konsep ini dalam pengembangan negaranya,” ujar Nikolas melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (19/10).
IKN juga memiliki manfaat dalam pemerataan pembangunan dan pemerataan ekonomi. Saat ini pembangunan maupun ekonomi banyak terpusat di Jawa khususnya Jakarta. Untuk itu, saatnya kita melihat bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur merupakan titik tengah/ center of Indonesia.
Nikolas Agung meyakini bahwa, pembangunan IKN akan mengembangkan dan membangun daerah tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia. Berawal dari pembangunan IKN pihaknya melihat bahwa daerah tersebut akan tersentuh pembangunan yang berkelanjutan baik sarana maupun prasarana, sehingga pemerataan akan terjadi.
“Saya yakin bahwa masyarakat di Kalimantan Timur akan turut berlomba menjadi pemain bukan penonton. Mereka akan berusaha untuk meningkatkan kapabilitas, kemampuan, pengetahuan dan keahilian untuk dapat berpartisipasi aktif dalam membangun IKN bersama masyarakat lain dari seluruh indonesia,” lanjut Nikolas.
Selain itu, terdapat provinsi lain yang turut memiliki kontribusi dalam pembangunan IKN seperti Sulawesi Tengah, banyak komoditas alam yang dikirim untuk pembangunan IKN. Hal ini tentusaja menandakan bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur memiliki manfaat dan dampak positif bagi provinsi lain di sekitarnya.
“Pembangunan IKN merupakan pembangunan peradaban baru di Indonesia. Dari mulai masyarakat setempat hingga pihak lain yang berpartisipasi dalam pembangunan IKN akan menerapkan cara dan metode yang baru dapat menjadi ibu kota berkelas dunia,” ujar Nikolas yang juga sebagai dirut PT. Amarta Karya.
Penerapan lahan hijau di IKN kurang lebih 75% terdiri dari hutan lindung dan kawasan produksi pangan. Indonesia akan menunjukkan kepada dunia, ditengah maraknya industrialisasi, Indonesia masih merupakan negara agraris dan menjadi pemain penting untuk menjadi paru-paru dunia dan mengurangi impor bahan baku produk intenasional.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung segala hal baik yang sudah di inisiasi pemerintah, baik dukungan tenaga, pikiran, serta kapabilitas untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN. (Red).
