Persaingan Harga, Pasar Tumpah Ancam Pasar Tradisional

Pedangang sayur Pasar Ciparay (Sopiyani Solihah/ekpos.com)

KAB . BANDUNG, Ekpos.Com — Harga pangan dan kebutuhan pokok harian lainnya terus mengalami kenaikan sejak awal tahun 2023, Ssalah satunya sayuran.

Pedagang sayur di Pasar Ciparay, Kabupaten Bandung, Apuy (36) mengatakan, kenaikan harga cukup segnifikan.

” Jadi untuk sayur selalu naik turun. Tapi untuk sekarang banyak yang naek dan naeknya itu lumayan tinggi,” jelasnya pada Ekpos.com Minggu (19/02/2023).

Apuy memberi rincian sayuran yang mengalami kenaikan, diantaranya: Kol menjadi Rp7.000/kg dari harga Rp4.000, Cengek Merah menjadi Rp55.000 dari Rp40.000, Bawang merah brebes dari Rp38.000 menjadi Rp44.000, dan beberapa sayur lainnya.

Apuy menjelaskan kenaikan harga sudah tentu berpengaruh pada pendapatan. Akan tetapi menurutnya, kenaikan harga bukan faktor utama sepinya penjualan di pasar.

“Iya berpengaruh pasti, tapi sebenarnya yang paling berefek itu adanya pasar tumpah,” jelasnya.

Salahsatu pedangang sayur di Pasar Minggu Baleendah, Jojo (32) mengatakan, harga di pasar tumpah bisa lebih murah dibanding dengan pasar tradisional meskipun berbelanja di Pasar Induk yang sama.

“Tapi memang betul kalau di pasar tumpah begini bisa lebih murah. Kalau di Pasar harganya bisa mencapai 40 disini bisa hanya 35 atau bahkan bisa kurang lagi,” jelas Jojo.

Dari keterangan Jojo dia tidak tahu penyebab pasti perbedaan harga antara pasar tumpah dan tradisional. Karena menurutnya harga yang dipatok untuk harga pasar tumpah pun sudah mendapat keuntungan yang cukup.

” Saya juga belanja dari Pasar Caringin, dan saya jual segitu sudah untung cukup,” jawabnya.

Jojo menambahkan, kemungkinan perbedaan harga tersebut disebabkan adanya bayar sewa kios untuk pasar tradisional selain itu banyak pengunjung yang datang untuk jalan-jalan.

Pendapat tersebut dibenarkan oleh salah satu pengunjung Pasar Minggu Baleendah, Oyah Faozah (25).

“Jadi enaknya kan bisa berbelanja sekaligus jalan-jalan, karena kan jarang-jarang juga cuma seminggu sekali,” jelas oyah. (Sopiyani Solihah).

 

Total
0
Shares
Previous Article

Babinsa Duren Sawit Dampingi PJ. Gubernur Jadi Irup Upacara Di SMA 71

Next Article

Dave Laksono : Pendidikan Politik Langkah Awal Kader Jalankan Tugas Menangkan Golkar di Pemilu 2024

Related Posts