Tapanuli Tengah – ekpos.com – Terkesan pada berbagai peninggalan sejarah Islam di Barus, Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin meminta agar didirikan satu lagi monumen yang memberikan inspirasi di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
“Saya minta di tempat ini dibuat satu lagi monumen, melengkapi monumen yang sudah ada, monumen yang hidup yang memberikan inspirasi,” kata Wapres dalam sambutannya pada acara “Barus Bersholawat untuk Indonesia” yang digelar Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) di Lapangan Merdeka Barus, Padang Masiang, Kecamatan Barus, Tapteng, baru-baru ini.
Untuk memastikan agar sejarah Barus sebagai peradaban Islam tua di Nusantara tidak tenggelam di makan zaman, Wapres meminta agar dibuat tempat-tempat pendidikan dan pelatihan serta perguruan tinggi yang fokus studinya tentang sejarah Islam.
“Ini harus diajarkan, disampaikan. Karena dari sinilah angtara lain dimulainya peradaban Islam di Nusantara,” terangnya.
Wapres menilai, banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Kota Barus. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah konsep Wisata Religi bernuansa sejarah. Dengan modal sejarah keberagamaan yang kuat, menurut Wapres, Barus bisa menjadi destinasi wisata religi unggulan di Sumatera Utara.
“Kita bisa ajak masyarakat untuk menjelajah dan merasakan tempat yang menggambarkan sejarah para pendahulunya di masa lalu,” tuturnya.
Merespon harapan dan permintaan Wapres, Ketua Umum JBMI yang juga Staf Khusus Wapres RI, Arif Rahmansyah Marbun mengaku sudah menyiapkan blue print gagasan besar membangun Barus. Membangun dan membangkitkan kembali kejayaan Barus, menurutnya merupakan kewajiban dan tanggungjawab seluruh elemen masyarakat tak terkecuali Pemerintah Daerah.
“Kami siap bekerjasama, bergandeng tangan dengan seluruh stakeholder Barus. Mari sama-sama membangun kembali kejayaan Barus. Cahaya Barus Menyinari Indonesia, Insya Allah,” terang Ketua Umum JBMI dalam keterangan yang diterima, Senin (27/2).
Sebagai bentuk syukur dan terima kasih atas anugerah risalah Islam yang dibawa oleh para auliya’ Barus, dalam kesempatan kemarin Wapres juga menyempatkan waktu berziarah ke Kompleks Makam Mahligai. Kompleks pemakaman ini terletak di areal seluas kurang lebih 3 Ha, berada di area perbukitan kecil di Desa Dakka, Barus.
Di Mahligai ini dimakamkan salah seorang pembawa kalimat tauhid di tanah Barus bernama Syeikh Rukunuddin. Pada nisannya tertulis wafat malam 13 Syafar, Tahun 48 Hijriah (48 H) abad ke 7 M, dalam usia 102 Tahun, 2 Bulan, 10 Hari.
Menurut Juru Kunci Makam Maskuddin Simanjuntak, kata Mahligai dalam bahasa Arab berasal dari Almahligai yang artinya pendatang. Makam Mahligai berarti makam pendatang. Tapi dalam beberapa pendapat lain disebutkan, Mahligai berarti istana kecil, konon diyakini di kawasan makam ini pernah ada istana kecil.
Dalam kunjungan ziarahnya, Wapres, KH. Ma’ruf Amin nampak didampingi oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Ketua Panitia “Barus Bersholawat”, H. Albiner Sitompul. (Red).