Tangsel – ekpos.com – Kebiasaan masyarakat Karo yang selalu bertemu di warung kopi sudah menjadi ciri khasnya masyarakat Karo di manapun ia berada, termasuk warga suku Karo yang tinggal di Kota Tangerang Selatan.
Di warung kopi biasanya dijadikan sarana/tempat berdialog atau membahas segala perkembangan yang ada baik tentang kehidupan, politik, pekerjaaan dan lainnya termasuk mengasah skill dalam bermain catur.
Sering ide dan pemikiran muncul dari warung kopi itu, seperti, yang baru – baru ini di salah satu warung kopi di bilangan Ciputat terbentuklah “RELAWAN KARO TANGSEL”.
Ditemui media, Stefanus Tarigan, Ketua “RELAWAN KARO TANGSEL” menjelaskan bahwa, ini merupakan wadah menyuarakan aspirasi masyarakat khususnya suku Karo yang tinggal di wilayah Tangerang Selatan, baik sosial, budaya dan Politik.
“Kami bisa memanfaatkan waktu kosong bukan hanya untuk hangout, namun bisa dimanfaatkan untuk membantu orang lain dan memberikan kebahagiaan dengan menjadi relawan,” ujarnya.
Dijelaskan Tarigan bahwa, istilah relawan sepadan dengan kata sukarelawan yang berarti aktivitas yang dilakukan seseorang secara sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan). Artinya, seorang relawan melakukan kegiatannya didasarkan pada motif suka dan rela.
“Jadi seorang yang melakukan aktivitas secara sukarela, tanpa mendapatkan jasa (fee) atas tenaga, pemikiran, dan waktu yang telah dikorbankan,” ucapnya.
Untuk itu, kehadiran Relawan Karo Tangsel bukan untuk gagah – gagahan tetapi bagaimana kita berbuat kebajikan dan bermanfaat serta peduli terhadap sesama umat manusia.
“Relawan Karo Tangsel hadir bukan sekedar untuk memberi atau membantu, lebih dari itu yang utama adalah melayani masyarakat dengan niat ikhlas untuk kemanusiaan,” terangnya.
Adanya relawan ini, apakah untuk wacana ke arah politik dalam mendukung kandidat tertentu?
Menjawab pertanyaan itu, Ketua Relawan Karo Tangsel ini menegaskan, tidak ada larangan untuk berpolitik, tetapi harus berpolitik yang benar.
Maksudnya disini, tambah Tarigan lagi, kami yang tergabung dalam Relawan Karo Tangsel dalam menyikapi tahun politik, tentunya tidak semudah itu menjatuhkan dukungan kepada salah satu kandidat.
“Kami tentunya akan mempelajari dan melihat kredibilitas kandidat itu, sebelum menjatuhkan pilihan untuk menjadi relawan kandidat tersebut,” tegasnya.
Sederhananya, kata Tarigan, kehadiran kami tentunya terbuka untuk semua relawan lainnya, kelompok, komunitas dan lembaga, dengan tujuan menghasilkan impact bermanfaat bagi masyarakat umum dengan didasari atas keinginan, kemampuan dan rasa suka serta rela.
Hal senada, disampaikan Persadaan Bukit bahwa, kami tidak tertutup dengan yang lainnya. “Mari kita bersama – sama dengan elemen masyarakat lainnya saling bersinergi untuk turut berperan aktif dalam membangun Kota Tangerang Selatan yang kita cintai bersama ini,” ujarnya.
Diuraikannya bahwa, kehadiran Relawan Karo Tangsel, ke depannya akan memberikan manfaat bagi penerima dan juga bagi relawan itu sendiri. Karena menjadi relawan adalah hal yang bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
“Di Relawan Karo Tangsel ini, membuat kita lebih sering berhubungan dengan orang lain sehingga akan membuat kita lebih solid. Oleh karena itu, dengan menjadi relawan maka akan menjaga kesehatan mental sebab, menjadi relawan membuat lebih bahagia lagi,” pungkasnya. (@2023/Lingga).